Berita Kudus
Jaga Kondusifitas di Kudus, Hartopo Deteksi Konflik Sejak Dini
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus meminta perangkat daerah dan aparat untuk mendeteksi potensi konflik yang mungkin terjadi di tengah masyarakat
Penulis: raka f pujangga | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus meminta perangkat daerah dan aparat untuk mendeteksi potensi konflik yang mungkin terjadi di tengah masyarakat.
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus, HM Hartopo menyampaikan, deteksi dini terhadap potensi konflik sosial dinilai dapat menjaga kondusifitas.
"Kondusifitas harus ditangani sejak dini agar tidak mencuat," ujar Hartopo, saat pembinaan tim terpadu penanganan konflik sosial Kabupaten Kudus tahun 2021, di Gedung A Sekretariat Daerah (Setda) Lantai 4, Rabu (24/3/2021).
Dia berharap, perangkat daerah dan aparat di lapangan dapat bersinergi untuk mengawasi kondusifitas keamanan.
Terutama, kata dia, konflik yang berkaitan dengan Suku Agama, Ras dan Antargolongan (SARA)
"Peran FKUB (forum kerukunan umat beragama-red) dalam menangkal isu SARA untuk mengantisipasi munculnya konflik di tengah masyarakat harus dioptimalkan," jelasnya.
Apalagi terkadang munculnya konflik tidak terdeteksi, tetapi begitu sampai ke permukaan langsung besar.
"Bagaimana hidup bersinergi, gotong royong antar warga masyarakat perlu dibangun bersama," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kudus, Harso Widodo mengucapkan terima kasih kepada sedikitnya 37 peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut.
Menurutnya, sinergi antara aparat dan perangkat daerah dapat bersama-sama menekan timbulnya konflik ke permukaan.
"Mari bersama-sama menciptakan kerukunan dan toleransi antar warga untuk mencegah terjadinya perpecahan," ujarnya.
Beberapa kasus konflik antar warga masyarakat juga sudah dalam penanganan Kepolisian Resor (Polres) Kudus.
Kabag Ops Polres Kudus, Kompol Catur Kusuma Adhi mengatakan, perlu pendekatan masing-masing instansi agar potensi polemik yang muncul bisa dicegah.
"Seperti permasalahan KONI, Hotel Sato, dan Kandang Ayam di Glagah yang sampai saat ini masih berlangsung, setiap instansi perlu terlibat," ujar dia.
Catur juga mengajak aparat keamanan untuk bisa melakukan deteksi dini konflik lebih awal agar tidak meledak.
"Kalau tahu lebih awal, konflik yang mau muncul ini jadi tidak muncul," ujarnya.
Selain itu, kasus-kasus berpotensi konflik harapannya dapat terus dikawal, agar bisa mengetahui perkembangannya.
Catur mengajak kepada semua lapisan masyarakat untuk ikut terlibat dalam menjaga kondusifitas.
"Ayo rapatkan barisan mencegah potensi konflik berkembang biak," jelas dia. (raf)