Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kesehatan

Mengenal Lebih Dekat Gejala Mata Minus Alias Rabun Jauh, Kapan Saatnya ke Dokter?

Penderita dapat mengobati atau mengimbangi keburaman dengan kacamata, lensa kontak, atau operasi refraksi

Editor: muslimah
Shutterstock
Ilustrasi sakit mata 

Mengenal Lebih Dekat Gejala Mata Minus Alias Rabun Jauh, Kapan Saatnya ke Dokter?

TRIBUNJATENG.COM – Miopi atau rabun jauh adalah kondisi penglihatan umum di mana penderita dapat melihat objek di dekat dengan jelas, tetapi objek yang lebih jauh terlihat kabur.

Miopi juga dikenal dengan istilah mata minus.

Kondisi ini terjadi ketika bentuk mata menyebabkan sinar cahaya membengkok (membias) secara tidak benar, memfokuskan gambar di depan retina, bukan di retina.

Rabun jauh dapat berkembang secara bertahap maupun cepat.

Myopia ini sering kali memburuk selama masa kanak-kanak dan remaja.

Rabun jauh cenderung terjadi dalam keluarga.

Meski pemeriksaan mata dasar dapat memastikan kondisi rabun jauh, mengenal beragam kondisi yang bisa menjadi gejala mata minus ini baik juga dilakukan untuk mendukung proses perawatan.

Penderita dapat mengobati atau mengimbangi keburaman dengan kacamata, lensa kontak, atau operasi refraksi.

Gejala rabun jauh

Merangkum Mayo Clinic, ada sejumlah kondisi yang bisa menjadi tanda atau gejala mata minus.

Ini mungkin termasuk:

  • Penglihatan kabur saat melihat objek yang jauh
  • Dorongan untuk menyipitkan mata atau menutup sebagian kelopak mata untuk melihat dengan jelas
  • Sakit kepala yang disebabkan oleh kelelahan mata
  • Kesulitan melihat saat mengendarai kendaraan, terutama pada malam hari (rabun senja)

Rabun jauh sering pertama kali terdeteksi selama masa kanak-kanak dan biasanya didiagnosis antara tahun-tahun sekolah awal hingga remaja.

Seorang anak dengan rabun jauh dapat menunjukkan gejala berikut:

  • Menyipitkan mata terus menerus
  • Perlu duduk lebih dekat ke televisi, layar film, atau bagian depan kelas
  • Tampak tidak menyadari adanya objek yang jauh
  • Berkedip berlebihan
  • Sering-sering menggosok matanya

Lantas, kapan harus ke dokter?

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved