Polres Wonogiri
Forkopimda Sarasehan Dengan Perguruan Silat dan Bela Diri Kabupaten Wonogiri
Forkopimda Wonogiri sarasehan dengan perguruan silat dan bela diri se-Kabupaten Wonogiri.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: Daniel Ari Purnomo
Penulis: Agus Iswadi
TRIBUNJATENG.COM, WONOGIRI - Forkopimda Wonogiri sarasehan dengan perguruan silat dan bela diri se-Kabupaten Wonogiri di RM Masakan Jawa Saraswati Giriwondo pada Kamis (25/3/2021).
Kabag Ops Polres Wonogiri, Kompol Agus Pamungkas menyampaikan, saat Ini perkembangan penyebaran Covid-19 di wilayah Kabupaten Wonogiri masih menunjukan adanya peningkatan jumlah pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Pemerintah saat ini mengeluarkan kebijakan percepatan penanggulangan pencegahan penyebaran Covid-19 dengan diberlakukannya PPKM mikro.
Sarasehan ini dalam rangka menjalin komunikasi dan silaturahmi antar sesama perguruan seni bela diri di Kabupaten Wonogiri. Sehingga dapat terjalin kekeluargaan yang dilandasi dengan niat yang baik dan penuh keikhlasan.
"Dengan berkembangnya teknologi informasi maupun media sosial. Pada saat ini dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk kepentingan pribadi maupun kelompok. Sebagai contoh dengan menyebarkan berbagai berita bohong / hoax, hate space dan isu -isu sara yang ingin memecah belah kerukunan dan keutuhan NKRI," katanya dalam rilis yang diterima Tribunjateng.com.
Lanjutnya, Polres Wonogiri akan tetap melaksanakan penindakan hukum terhadap segala bentuk tindak pidana yang dilakukan oleh oknum perguruan pencak silat dan bela diri sebagai upaya pendewasaan seluruh anggota organisasi.
Sehingga dengan pertemuan ini diharapkan peran serta perguruan silat dan bela diri khususnya di Kabupaten Wonogiri untuk bersama-sama memelihara situasi kamtibmas yang aman, nyaman dan kondusif.
Kasat Pol PP Wonogiri, Waluyo menuturkan, saat ini Kabupaten Wonogiri berada dalam status zona orange. Menurutnya, disiplin protokol kesehatan menjadi kunci.
"Sebentar lagi kita akan memasuki bulan puasa bulan ramadhan di tengah pandemi Covid-19. Mari kita ciptakan kondisi. Kita hantarkan saudara kita yang melaksanakan ibadah puasa ini dengan nyaman damai dan terlindungi kita semua," terangnya.
Ketua IPSI Kabupaten Wonogiri, Weda Hendragiri mengatakan, ini merupakan momen luar biasa sebagai wadah atau sarana silaturahmi antara perguruan bela diri.
"Mendukung program pemerintah, Gubernur tentang Wonogiri maju Mandiri Sejahtera dan orientasi-orientasinya. Kita sudah mencapai prestasi level nasional dan internasional," ucapnya.
Kapolres Wonogiri, AKBP Christian Tobing mengungkapkan, kegiatan sarasehan ini sudah dilaksanakan setiap tahun mulai 2019 hingga tahun ini dalam rangka menjalin silaturahmi antar perguruan seni bela diri.
"Untuk melaksanakan kesepakatan yang sudah dituangkan dan dibacakan serta disepakati bersama pada tanggal 31 Mei 2019, di antara lain yang pertama tidak akan membangun kembali Tugu berlambangkan organisasi perguruan pencak silat beladiri di Wilayah Kabupaten Wonogiri, Kemudian yang kedua semua anggota atau warga dilarang membuat coretan baik berupa lambang atau tulisan yang menunjukkan identitas organisasi di tempat umum, kemudian yang ketiga sanggup menjaga kondusifitas di seluruh wilayah Kabupaten Wonogiri baik di tengah masyarakat maupun di media sosial, kemudian yang keempat tidak memasang spanduk berupa ucapan-ucapan kaitan dengan hari raya dan sebagainya yang menunjukkan identitas dan logo," ungkapnya.
Dia berharap para perguruan silat tetap menjunjung tinggi nilai persaudaraan, kekeluargaan dan cinta damai. Saat ini masih dalam kondisi pandemi virus Covid-19. Kepolisian juga belum mengeluarkan surat izin keramaian.
Kapolres Wonogiri juga meminta kepada para perwakilan perguruan bela diri supaya dapat meneruskan imbauan dari pemerintah dan kepolisian kepada para anggotanya.
(*)