Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Demokrat AHY Sebut KLB Deliserdang Dilatarbelakangi Dendam Nazaruddin dari Balik Jeruji

"Kenapa demikian? Karena mereka kumpul di sana seperti anak TK yang mau reunian."

Editor: muslimah
Wartakotalive.com/Alex Suban
Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Max Sopacua (kanan) menyampaikan keterangan pers di kawasan Wisma Atlet Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (25/3/2021). Dalam konferensi pers tersebut dibahas tentang situasi terkini Partai Demokrat versi KLB. 

"Korupsi kok minta dilindungi," imbuh Taufik.

Taufik kemudian mengomentari upaya para senior mengudeta kepemimpinan AHY di Partai Demokrat.

"Para pembajak demokrasi itu tak lebih dari sekadar benalu."

"Benalu jahat yang mematikan tradisi baik, mengempaskan kewarasan, menghina akal sehat, dan menghancurkan adab/tata krama," tuturnya.

Taufik berharap agar negara segera hadir dan menghentikan upaya pengambilalihan Partai Demokrat oleh Jhoni Allen Marbun Cs.

"Menghadapi mereka, negara mestinya hadir lebih dulu dengan cara memberangusnya."

"Selain itu, ketum partai Demokrat yang sah, yaitu Mas Agus Yudhoyono, adalah simbol regenerasi kepemimpinan nasional."

"Oleh karena itu tugas kita bersama menjaga dan merawat demokrasi hingga tiba sampai tujuan," sambung Taufik.

Sebelumnya, Max Sopacua menyebut nama Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas tak tersentuh hukum kasus korupsi proyek Hambalang.

Hal ini bermula dari pembicaraan mengapa Partai Demokrat kubu KLB Deli Serdang menggelar konferensi pers di Hambalang Sport Center, Bogor, Jawa Barat, Kamis (25/3/2021).

Max lantas menyebut nama Anas Urbaningrum dan Ibas, ketika membicarakan kasus korupsi Hambalang.

"Anas Urbaningrum itu bagian yang tidak terlepas, sekalipun beliau ditetapkan tersangka."

"Kalau kita menyampaikan, Pak Anas dapat berapa? Ibas dapat berapa? Dan yang lain itu dapat berapa? Itu panjang nantinya," ujar Max di lokasi, Kamis (25/3/2021).

Yang pasti, kata Max, sejumlah orang yang terlibat kasus itu telah menjalani proses hukum.

Dia menyebut nama Andi Mallarangeng yang saat itu menjabat Menteri Pemuda dan Olahraga, anggota DPR Fraksi Partai Demokrat Angelina Sondakh, hingga Bendahara Umum Partai Demokrat Nazarrudin.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved