Berita Viral
Tak Punya Kerjaan saat Pandemi, Bule Belgia Jualan Ayam Panggang, Pakai Resep Turun Temurun
Mereka pun menyulap gudang tak terawat menjadi sebuah warung yang dinamai "Chicken Shack"
Baru empat bulan yang lalu mereka memulai berbisnis kuliner.
Khas Belgia

Meski banyak warung olahan daging ayam di Yogyakarta, warung "Chicken Shack" milik Michael dan Veronica ini menawarkan sajian berbeda.
Menu di warung ini merupakan khas dari Belgia, seperti Vol-au-vent, Belgium Stew, Roasted Chicken, dan Belgium Meatballs in Tomatoes Sauce.
Menurut Michael, daging panggang di warungnya halal.
"Di sini halal, karena pakai daging sapi. Kalau ada yang menggunakan bir sudah ada keterangannya," ucapnya.
Resepnya pun turun-temurun dari sang nenek hingga kini dipelajari Veronica.
"Kalau keluarga saya di Belgia ini ada tradisi, nenek saya ada buku resep makanan. Lalu diturunkan ke ibu saya, lalu saya turunkan lagi ke istri saya," katanya.
Masih jalani PPKM
Selama empat bulan berbisnis, mereka mengalami kendala, antara lain dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Jam operasional yang dibatasi membuat pedagang kelimpungan.
"Waktu PPKM pertama kali itu sangat terpukul, karena buka maksimal jam 19.00. Itu kan waktunya orang makan malam, kalau sekarang pukul 21.00 sudah mending," ungkap dia.
Selanjutnya, mereka ingin mengembangkan bisnis dengan membuka layanan pesan antar.
"Pengin investasi lagi beli motor lalu ada layanan antar, kalau pakai ojek online ongkosnya mahal," katanya.
Sementara itu, Veronica menilai cukup mudah menemukan bahan untuk masakan Belgia di Yogyakarta maupun toko online.
"Seperti daun laurier itu seperti daun salam, tapi lebih pekat rasanya. Kalau pakai daun laurier empat buah, kalau diganti daun salam bisa delapan buah," ucap dia.
Cara mengolahnya pun, Veronica tidak mengalami kesulitan. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kisah WNA Belgia Jualan Ayam Panggang, Sulap Tempat Tak Terawat, Gunakan Resep Turun-temurun Belgia