Berita Ekonomi
Tanggapi Rencana Impor Beras, Ekonom: Tidak Sejalan Dengan Anjuran Pemerintah
Adanya rencana pemerintah untuk melakukan impor beras sebanyak satu juta ton, menimbulkan polemik di masyarakat
Penulis: Ruth Novita Lusiani | Editor: muslimah
TRIBUN JATENG/RIFQI GOZALI
Khaerudin (35) petani asal Desa Undaan Lor, kecamatan Undaan, Kudus membawa poster penolakan impor beras. Sejumlah petani merasa khawatir jika impor tersebut berimbas pada turunnya harga gabah dari petani
Nah kalau menurut saya, kalau memang masalahnya seperti itu, langkah yang ditempuh sebaiknya bukan impor melainkan memperbaiki mutu gabah dari petani supaya bisa diserap oleh Bulog,” tutur Nugroho.
Sementara itu, terkait adanya beda pendapat dalam pemerintahan tentang rencana impor ini, Nugroho menuturkan perlu adanya sinergitas dari masing-masing pihak yang terkait, sehingga opini dan kebijakan yang dilahirkan kepada masyarakat memiliki suara yang sama.
“Sebelum mengeluarkan opini, ada baiknya untuk didiskusikan di internal terlebih dahulu sehingga tidak ada kesan keluar pendapat sendiri-sendiri, padahal mereka dalam satu pemerintahan yang sama. Sinergitas ini juga penting supaya meminimalisir adanya rent seeker,” tandasnya. (Ute)
Rekomendasi untuk Anda