Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kebakaran Kilang Balongan

Komisi VII DPR Minta Pertamina Utamakan Masyarakat Terdampak Kebakaran di Balongan

Anggota Komisi VII DPR RI, Paramitha Widya Kusuma menuturkan, prihatin atas tragedi kebakaran tangki BBM.

Istimewa
Anggota Komisi VII DPR RI, Paramitha Widya Kusuma. 

penulis: Mamdukh Adi Priyanto

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Anggota Komisi VII DPR RI, Paramitha Widya Kusuma menuturkan, prihatin atas tragedi kebakaran tangki BBM di Refinery Unit (RU) VI Balongan atau Kilang Balongan, Senin (29/3/2021) dini hari.

"Kejadian yg cukup besar ini hampir mirip dengan kejadian kebakaran yang sama di RU IV Vilacap beberapa tahun lalu. Namun masih bersyukur, karena bukan operasi kilangnya yang terbakar. Walaupun kemudian harus di-shutdown-kan," kata Paramitha, saat dihubungi Tribun Jateng, Senin (29/3/2021).

Legislator dari Dapil IX (Brebes, Tegal, Kota Tegal) ini, menuturkan BBM yg diproduksi kilang Balongan ini sangat strategis karena disalurkan untuk kebutuhan di DKI. Avtur dari Balongan juga dipasok ke beberapa bandara besar, semisal Husein Sastranegara di Bandung dan Kertajati.

Meskin demikian, Paramitha tetap optimis bahwa distribusi BBM ke Jakarta tidak akan berpengaruh banyak karena cadangan BBM yang ada di Terminal BBM Balongan dan Plumpang masih aman.

Informasi yang diterimanya, cadangan BBM lebih dari jumlah cadangan BBM pertamina untuk sekitar 20 hari.

Ia juga meminta Pertamina memperhatikan dan memberikan jaminan kepada masyarakat yang menjadi korban kebakaran seperti biaya pengobatan dan biaya pasca-pengobatan.

"Jangan abai memberikan bantuan makanan, pakaian hingga tempat evakuasi untuk masyarakat sekitar yang terdampak dari musibah ini," katanya.

Menurutnya, petugas Healthy, Safety, Security and Environtment (HSSE) sangat berpengalaman untuk mengatasi kebakaran seperti ini. Mereka diharapkan segera melakukan perbaikan.

Politikus PDI Perjuangan ini meminta Direktur Utama Pertamina mengungkap penyebab kebakaran ini.

"Apakah karena human error? Apakah karena petir? Karena waktu kejadian kebakaran di Balongan, wilayah tersebut sedang terjadi hujan deras. Atau kelalaian manajemen untuk melakukan TA (Turn Around)," jelasnya.

Menurut Paramitha, TA atau perbaikan besar kilang yang seharusnya terencana harus dilakukan tepat waktu sehingga jika ada kerusakan kilang dapat terdeteksi.

Manajemenan kilang secara terus menerus dan berkelanjutan (continous improvement) harus terus meningkatkan kehandalan kilangnya.

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved