Larangan Mudik
Pedagang Telur Asin di Tegal Berharap Mudik Tidak Dilarang: Kemarin Banyak yang Hilang Merugi
Penetapan kebijakan larangan mudik pada Lebaran 2021 menjadi kabar sedih bagi pedagang oleh-oleh telur asin di sepanjang pantura Kota Tegal.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: Daniel Ari Purnomo
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad
TRIBUNJATENG.COM,TEGAL - Penetapan kebijakan larangan mudik pada Lebaran 2021 menjadi kabar sedih bagi pedagang oleh-oleh telur asin di sepanjang Jalan Pantai Utara (Pantura), Kota Tegal.
Mereka seketika teringat kondisi semasa larangan mudik pada lebaran tahun lalu.
Tiap harinya ada saja telur asin yang dibuang karena sudah membusuk. Kemudian beberapa toko oleh-oleh harus gulung tikar karena sepi.
Karyawan toko oleh-oleh Oke Maju Jaya, Lisna (26) mengatakan, penjualan telur asin pada mudik lebaran tahun lalu sangat hancur.
Angka penjualan menurun drastis.
Ia mengatakan, pada musim mudik sebelum adanya pandemi Covid-19, sehari telur asin yang terjual mencapai 1.000 butir.
Sementara tahun lalu saat mudik dilarang, per harinya hanya terjual 200 butir.
"Turun drastis. Banyak yang terbuang juga. Hampir 300 butir telur per hari," katanya kepada tribunjateng.com, Selasa (30/3/2021).
Lisna menjelaskan, saking buruknya kondisi penjualan telur asin di Pantura Kota Tegal, beberapa toko oleh-oleh sampai gulung tikar.
Ia memperkirakan ada sekira 15 toko yang tutup di tengah pandemi Covid-19.
Mereka yang gulung tikar rata-rata pedagang yang tokonya mengontrak.
Sementara yang bertahan kebanyakan toko milik sendiri.
"Sepanjang Jalan Pantura Kota Tegal ini ada sekira 15 toko tutup. Kebanyakan yang berhenti mereka yang mengontrak," ujarnya.
Lisna berharap, pemerintah mempertimbangkan kembali kebijakan larangan mudik pada Lebaran 2021.