Bom Makassar
Terduga Teroris Menyebut Istilah Takjil saat Membeli Bahan Peledak, Ini Peran-peran Tiap Tersangka
Istilah itu berhasil mereka ungkap setelah menangkap empat orang terduga teroris di Condet dan Bekasi pada Senin (29/3/2021) kemarin.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Polisi mengungkap istilah yang digunakan para teroris dalam berkomunikasi.
Istilah itu berhasil mereka ungkap setelah menangkap empat orang terduga teroris di Condet dan Bekasi pada Senin (29/3/2021) kemarin.
Empat terduga teroris itu berinisial ZA, BS, AJ, dan HH.
Baca juga: Terduga Teroris Condet Sempat Berontak Saat Ditangkap, Warga Mengira Ada yang Berantem
Baca juga: Aparat Menyamar Jadi Kuli Bangunan Sebelum Gerebek Terduga Teroris hingga Ada Atribut FPI
Disebutkan bahwa keempat terduga teroris menggunakan istilah 'takjil' sebagai pengganti penyebutan bahan peledak.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran saat konferensi pers, Senin (29/3/2021).
Kapolda Metro jaya Irjen Fadil Imran pun menjelaskan peran masing-masing dari keempat terduga teroris tersebut.
1. ZA (37), Laki-laki
Terduga teroris yang pertama berinisial ZA berumur 37 tahun.
Menurut informasi yang disampaikan oleh Irjen Fadil, ZA memiliki peran untuk membeli bahan baku dan bahan peledak.
Bahan peledak yang dibeli di antaranya aseton, HCL, termometer, serta alumunium powder.
ZA juga memiliki peran untuk memberitahukan kepada BS tentang pembuatan dan cara mencampurkan cairan yang telah disiapkan.
"Yang pertama ZA laki-laki umur 37 tahun. Perannya membeli bahan baku dan bahan peledak seperti Aseton, HCL, Termometer, dan alumunium powder."
"Memberitahukan kepada saudara BS cara pembuatan dan cara mencampurkan cairan-cairan yang telah disiapkan tersebut," kata Irjen Fadil dikutip dari tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Selasa (20/3/2021).
Baca juga: Simpan 5 Bom Rakitan, Terduga Teroris Condet dan Bekasi Pakai Kata Sandi Takjil untuk Sebut Bom
Baca juga: Atribut FPI Ditemukan di Rumah Terduga Teroris saat Penggerebekan Oleh Densus 88
2. BS (43), Laki-laki
Terduga teroris kedua perannya adalah mengetahui pembuatan bahan peledak (handak).