Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Aparat Menyamar Jadi Kuli Bangunan Sebelum Gerebek Terduga Teroris hingga Ada Atribut FPI

Polisi menyamar jadi kuli bangunan saat hendak menangkap terduga teroris berinial AJ (46) di Kompleks Kontrakan Griya NMN, Cirendeu, Ciputat Timur, Ta

Editor: m nur huda
TRIBUNJAKARTA.COM/JAISY RAHMAH TOHIR
Rumah terduga teroris di Griya NMN, Jalan Cirendeu Indah IV, Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (29/3/2021). 

TRIBUNJATENG.COM, CIPUTAT - Polisi menyamar jadi kuli bangunan saat hendak menangkap terduga teroris berinial AJ (46) di Kompleks Kontrakan Griya NMN, Cirendeu, Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (29/3/2021).

Hal itu diungkapkan oleh Ahmad Jaelani (47), pengelola kontrakan saat ditemui TribunJakarta.com.

Jaelani sempat menangkap gelagat aneh dari seseorang yang mengaku kuli bangunan itu.

Baca juga: Atribut FPI Ditemukan di Rumah Terduga Teroris saat Penggerebekan Oleh Densus 88

Baca juga: Seusai Bom Makassar, GP Ansor Jateng: Ini Alarm untuk Aparat, Termasuk di Jawa Tengah

Baca juga: Kunjungi Gereja Katedral yang Terkena Bom Makassar, Menag Gus Yaqut: Kita Lawan Teror

Pasalnya ia enggan bertukar kontak ponsel.

Rumah terduga teroris di Griya NMN, Jalan Cirendeu Indah IV, Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (29/3/2021).
Rumah terduga teroris di Griya NMN, Jalan Cirendeu Indah IV, Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (29/3/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/JAISY RAHMAH TOHIR)

"Nanya kontrakan, tapi ya emang gelagatnya aneh cari kontrakan buat bilangnya buruh bangunan," ujar Jaelani.

"Tapi dia kok udah saya kasih nomor telepon enggak ngasih tahu kita, tahu-tahu datang banyak orang pakaian preman biasa, bukan kaya polisi," imbuhnya.

Tiba-tiba aparat yang menyamar itu menanyakan rumah AJ (46).

"Lah saya ditanya yang namanya ini (AJ) saya tunjukin lah ini di belakang saya," ujar Jaelani.

Setelah rumah kontrakan AJ dipastikan, tiba-tiba aparat lain mulai datang dan masuk ke rumah AJ.

"Tapi tahu-tahu polisi masuk ke dalam orangnya lagi tidur jam 11-an. Langsung ditangkap tangannya langsung diikat," ujarnya.

Saat ditangkap, AJ sedang di rumah bersama seorang anaknya yang masih kecil usia 10 tahun, sedangkan seorang anaknya lagi sedang bekerja.

Istrinya sedang tidak berada di rumah karena berjualan.

"Ada anaknya doang, polisi bilang tolong ini anaknya disingkirkan dulu. Anaknya dua, satu berangkat kerja satu belajar," ujarnya.

Jaelani mengatakan, proses penangkapan berlangsung cepat. Namun pada sore harinya, aparat kepolisian datang lagi ke rumah kontrakan AJ, menggeledah seisi rumah.

"Prosesnya cepat," ujarnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved