Berita Internasional
Diam-Diam Aung San Suu Kyi Didakwa Langgar Undang-Undang Rahasia Negara
Pemimpin de facto Myanmar yang digulingkan, Aung San Suu Kyi, diam-diam telah didakwa melanggar undang-undang rahasia negara.
TRIBUNJATENG.COM, NAYPYIDAW – Aung San Suu Kyi diam-diam telah didakwa melanggar undang-undang rahasia negara.
Pemimpin de facto Myanmar yang digulingkan itu tidak sendirian dijatuhi dakwaan.
Ada tiga dari menteri kabinetnya dan penasihat ekonomi Australia-nya Sean Turnell yang didakwa dengan undang-undang era kolonial tersebut.
Baca juga: Dwi Indriati Meninggal Kecelakaan di Tol Nganjuk-Madiun, Mobil Karimun Ringsek Kena Belakang Truk
Baca juga: Ini Alasan Crazy Rich Semarang Beli Pohon Baobab Raksasa dari Subang: Ada Potensi Hidup
Baca juga: Makam Teroris ISIS Zakiah Aini Ditinggalkan Keluarga Tanpa Bunga dan Nisan
Baca juga: Pria Ini Tewas Ditembak Setelah Serang Polisi yang Tangkap Anaknya karena Kasus Curanmor
Hal itu diungkapkan oleh pengacara Suu Kyi, Khin Maung Zaw, kepada Reuters melalu sambungan telepon.
Maung Zaw menambahkan, Suu Kyi dan orang-orang tersebut didakwa sepekan lalu di pengadilan Yangon. Maung Zaw baru mengetahuinya dua hari lalu.
Vonis di bawah hukum tersebut bisa membawa hukuman penjara hingga 14 tahun sebagaimana dilansir ABC News, Kamis (1/4/2021).
Suu Kyi telah ditahan sejak kudeta militer pada 1 Februari. Dia juga didakwa melanggar protokol pencegahan penyebaran virus corona dan secara ilegal memiliki radio dua arah.
Junta militer yang berkuasa juga menuduhnya melakukan suap.
Suu Kyi sempat muncul melalui tautan video untuk audiensi sehubungan dengan dakwaan sebelumnya pada Kamis.
Pengacaranya yang lain, Min Min Soe, mengatakan bahwa Suu Kyi tampak dalam keadaan sehat.
"Amay Su (panggilan ibu untuk Suu Kyi) dan Presiden U Win Myint dalam keadaan sehat," kata Min Soe.
Win Myint, sekutu Suu Kyi dalam Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), juga ditahan dalam kudeta militer. Dia juga menghadapi berbagai tuduhan.
Pengacara keduanya mengatakan, tuduhan terhadap Win Myint dan Suu Kyi dibuat-buat.
Sejak kudeta militer, aksi demonstrasi pecah di Myanmar dan hampir berlangsung setiap hari.
Polisi dan tentara Myanmar menganggapi aksi demonstrasi dengan kekerasan, bahkan tak segan membunuh.