Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Acara TV Dikecam Karena Siarkan Tes Keperawanan Wanita Sebelum Menikah

Siaran televisi berjenis reality show dikecam karena menyiarkan tes keperawanan untuk calon pengantin wanita.

Editor: rival al manaf
Pixabay
Ilustrasi 

Sementara itu, sebuah pasal dalam Rancangan Undang-Undang Anti-Separatisme - yang saat ini tengah dibahas di Senat - melarang dokter untuk memberikan sertifikat keperawanan.

Pasal tersebut ditujukan terutama untuk komunitas Muslim Perancis, di mana beberapa keluarga bersikeras untuk membuktikan keperawanan mempelai sebelum pernikahan. Praktik itu sendiri masih diperdebatkan.

Pada RUU yang telah disetujui oleh DPR itu, dokter yang memberikan sertifikat keperawanan akan menghadapi ancaman hukuman satu tahun penjara dan denda 15.000 euro (Rp 256 juta). Sementara, seorang ahli non-medis yang melakukan tes keperawanan, bahkan dengan persetujuan perempuan yang bersangkutan, akan berisiko didakwa kasus pemerkosaan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, praktik pemeriksaan selaput dara secara visual atau dengan jari tidak dapat membuktikan apakah seorang perempuan pernah melakukan hubungan intim atau tidak. Hal itu juga merupakan pelanggaran hak asasi manusia perempuan yang bersangkutan, kata organisasi itu.

Schiappa sebelumnya sudah pernah mengeluhkan tentang seksisme di televisi Perancis. Tahun lalu, sebagai menteri kesetaraan gender, dia membuat sebuah laporan yang mengkritik program televisi pertunjukan realita karena memperlihatkan stereotip.

Baca juga: .Heroik, Ibu Hamil di Desa Terpencil Kebumen Diantar ke Puskesmas Gunakan Mobil Patroli Polisi Kota

Baca juga: Pernikahan Dini Meningkat 100 Persen, Kadinsos Kudus Harap Duta Genre Aktif Suarakam Pencegahan

Baca juga: CIMB Niaga Gagas Forum Indonesia Bangkit, Membangun Optimisme Percepatan Pemulihan Ekonomi

"Program-program reality TV menekankan hiper-feminitas kandidat perempuan dan ultra-maskulinitas laki-laki. Dari dikotomi inilah muncul sebuah visi hubungan antara laki-laki dan perempuan yang merupakan stereotip dan tidak setara," kata laporan itu.

Dia juga mengeluhkan tentang acara TV pernikahan Perancis yang populer, seperti Four Marriages for a Honeymoon, di mana para pasangan dibandingkan antara satu sama lain untuk menilai kualitas pernikahan mereka, dan Married at First Sight di mana para pasangan di acara itu menikah hanya dalam beberapa jam sejak pertama kali bertemu satu sama lain, dan kamera-kamera kemudian mengikuti dan merekam perjalanan pernikahan mereka.

Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul Tes Keperawanan Ditayangkan di TV, Menteri Langsung Turun Tangan

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved