Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Terorisme

Warga Dekat Gereja di Jakbar Geger Temukan Benda Diduga Bom Buku Bertulis Teror Intelejen

Warga Jakarta Selatan kembali dibuat resah dengan benda mencurigakan yang diduga adalah bom buku.

Editor: rival al manaf
Istimewa
Benda mencurigakan mirip bom buku ditemukan di Halte Melawai Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Jumat (2/4/2021) malam. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Warga Jakarta Selatan kembali dibuat resah dengan benda mencurigakan yang diduga adalah bom buku.

Buku dengan tebal sekira 15 cm itu diletakan di halte bus Melawai Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Jumat (2/4/2021) malam.

Di cover buku tersebut terdapat tulisan besar 'Teror Intelejen'

Lokasi buku digeletakan juga tidak jauh dari Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB) Effatha.

Baca juga: Terduga Teroris Asal Purwokerto Ditangkap di Jogja, Rumahnya Digeledah Densus 88

Baca juga: Viral Warga Halmahera Utara Temukan Bom Besar Sisa Perang Dunia, Netizen: Mirip Ubi Kayu

Baca juga: Anak Sekuriti Pengadang Pelaku Bom Bunuh Diri di Makassar Ditawari Kapolri Jadi Polisi

Baca juga: Densus 88 Geledah Ruang Direkrur Ponpes di Sleman, Sita Laptop Hingga PC Menjelang Tengah Malam

Dansat Brimob Polda Metro Jaya Kombes Gatot Mangkurat, mengatakan pihaknya sudah mengamankan benda mencurigajan itu dan dalam proses observasi petugas.

Secara pemeriksaan sementara, kata Gatot dipastikan tidak ada rangkaian diduga bom di benda mencurigakan itu.

"Itulah keberadaan kami di sini untuk memastikan bahwa benda mencurigakan itu bom atau bukan."

"Sehingga kami tadi melakukan observasi singkat, secara elektrik, ternyata tidak ditemukan rangkaian bom."

"Namun demikian seperti disampaikan tadi, kami masih mencurigai, dikhawatirkan nanti ada bentuk letter bom, makanya kami akan bawa ke markas gegana, akan kita discrafting di sana," kata Gatot, Jumat malam.

Menurut Gatot dalam observasi di benda mencurigakan berupa kliping majalah itu tidak ditemukan unsur logam di sana.

"Sudah diobservasi dan saya sceening, tidak ada ditemukan unsur logam," katanya.

Benda mencurigakan tersebut ditemukan sekira pukul 19.10 WIB.

Adapun benda itu berjumlah dua buah, yakni satu majalah dan satu kliping majalah.

Majalah dan buku tersebut berada di tempat duduk Halte Melawai sekitar 50 sentimeter

Kliping majalah tersebut berjudul “Membendung Imperium Kristus: Teror Intelejen Memberangus Gerekan Islam”.

Adapun Majalah Gatra berjudul “Membongkar Aksi Intel Amerika”.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Azis Andriansyah, membenarkan adanya penemuan benda mencurigakan tersebut.

"Saya menyampaikan informasi terkait benda mencurigakan yang diletakkan seseorang di sebuah halte di Melawai," kata Azis.

Dia menuturkan, penemuan benda mencurigakan tersebut terjadi sekira pukul 19.00 WIB yang ditemukan oleh masyarakat sekitar dan melapor ke pihak kepolisian.

"Sesuai dengan SOP dikepolisian jika ditemukan benda mencurigakan yang diduga sebuah bom atau bahan peledak kita segera melaksanakan status quo membuat parameter untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat," katanya.

Kemudian lanjut Azis, pihak kepolisian juga telah melakukan pengamanan terhadap penemuan benda mencurigakan tersebut dengan mendatangkan tim penjinak bom (Jibom) dari Polda Metro Jaya.

"Kemudian menyerahkan proses penanganan benda mencurigakan tersebut kepada beliau (Jibom), dan saat ini benda tersebut sudah di tangani jibom digeser dari TKP dibawa jibom untuk diperiksa lebih lanjut tentang apakah benda mencurigakan tersebut," ujarnya.

Selain itu kata Aziz pihaknya akan mencari orang yang meletakkan benda itu di sana untuk diketahui ada motifnya.

"Dengan memeriksa saksi dan CCTV di sekitar lokasi temuan," katanya.

100 Bom

Tersangka teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror di Condet, Jakarta Timur, bernama Husein Hasny (HH) bersama tiga teroris di Bekasi sedang merakit sekitar 100 bom dengan daya ledak low hingga high explosive di rumahnya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan hal tersebut diketahui setelah Densus 88 Antiteror Polri menggeledah kediaman para pelaku.

Di rumah Husein, Polri menemukan bahan baku bom yang berasal dari Triacetone triperoxide, TATP.

"TATP itu campuran dari cairan-cairan bahan kimia. Jadi itu dicampur-campur jadilah TATP. Bentuknya adalah serbuk putih. Itulah yang jadi bahan utama untuk meledak. Nanti tinggal dimasukan ke dalam pipa," kata Yusri di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (30/3/2021).

Ia mengatakan nantinya TATP itu dimasukkan ke dalam pipa.

Setelah itu, pipa itu dimasukkan paku dalam jumlah banyak sebagai gotri.

"Kalau di saudara HH itu pipa, yang dia campur dengan gotri. Tau gotri? paku-paku, jadi kalau meledak nancep. Meledak paku-paku itu akan terbang ke orang-orang yang ada di situ. Nah TATP itu ada seberat 2 kilogram," ujar dia.

Tak hanya bom pipa, pihaknya juga menemukan bom panci dengan daya ledak rendah di rumah Husein Hasmy.

Jika ditotal, bahan baku bom yang disita dari tangan Husein dan tiga teroris lain yang ditangkap di Jakarta-Bekasi dapat menjadi 100 lebih bom.

"Itu sekitar ditotalkan dengan yang ada di saudara ZA itu sudah 12 yang siap diledakkan. Jadi 5 di tempat ZA. Ada 7 yang di tempat HH. Ada 2 Kg lebih. Ada lagi yang memang akan dicampurkan lagi. Kalau mau ditotalkan semua itu hampir 100 lebih bom yang akan disiapkan," jelas dia.

Di sisi lain, ia menambahkan Husein juga dikenal sebagai donatur dalam kegiatan teroris tersebut.

"HH ini adalah motivator, fasilitator, dan pendana. Dia yang mengatur semuanya, yang merencanakan baik itu berapa kali pertemuan di rumahnya, baik membuat cara membuat bom, dan membiayai pembelian bahan-bahan untuk pembuatan bom," kata dia.

Peran pelaku dan kode 'Takjil'

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran membeberkan peran para pelaku terduga teroris tersebut.

ZA berperan sebagai pembeli bahan baku peledak, seperti aseton, HCL, termometer, dan aluminium powder.

Suasana Bengkel dan Kontrakan Terduga Teroris di Serang Baru Bekasi, Senin (29/3/2021) (Warta Kota/Muhammad Azzam)
Tak hanya itu, ZA pun berperan merakit bom.

Ia merakit bom berdaya ledak tinggi bersama AJ dan BS.

"(ZA) memberitahukan kepada saudara BS cara pembuatan dan cara mencampurkan cairan yang telah disiapkan tersebut," kata Fadil Imran di Mapolda Metro Jaya, Senin (30/1/2021).

Kemudian, dikatakan Fadil, BS selaku pembuat memberitahu kepada AJ.

"Menyampaikan kepada saudara AJ terkait dengan takjil. Mereka mengistilahkan dengan istilah takjil. Setelah dicampurkan yang akan menghasilkan bom dengan ledakan besar," katanya.

Ketiganya juga sempat mengikuti pertemuan dalam rangka persiapan-persiapan melakukan teror dengan menggunakan bahan peledak.

Kemudian HH yang ditangkap di wilayah Condet, Jakarta Timur memiliki peran sebagai perencana aksi teror.

"Saudara HH yang keempat ditangkap di Condet. ini yang memiliki peran cukup penting di dalam kelompok ini. Dia yang merencanakan, mengatur taktis, dan teknis pembuatan bersama dengan saudara ZA," kata Fadil.

HH, dikatakan Fadil, juga hadir dalam beberapa pertemuan untuk mempersiapkan kegiatan diduga terkai pembiayaan dan mengirimkan video tentang teknis pembuatan bom kepada tiga tersangka lainnya.

Atas perbuatannya para pelaku dijerat dengan pasal 15 jo pasal 7 dan atau pasal 9 UU nomor 5 tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme dengan ancaman pidana minimal 15 tahun penjara. (bum)

Artikel ini telah tayang di Warta Kota dengan judul Benda Mencurigakan Mirip Bom Buku Tak Jauh dari Gereja Effatha Melawai, Dibawa Tim Gegana

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved