Berita Internasional
Kota Emas Berusia 3.000 Tahun Ditemukan di Mesir, Arkeolog Dapati Banyak Perhiasan dan Jimat
Temuan itu disebut seorang ahli Mesir Kuno Zahi Hawass sebagai “kota emas yang hilang” yang terkubur di bawah pasir selama ribuan tahun.
TRIBUNJATENG.COM, KAIRO – Arkeolog mengungkap temuan yang diyakini sebagai kota kuno terbesar di Mesir.
Temuan itu disebut seorang ahli Mesir Kuno Zahi Hawass sebagai “kota emas yang hilang” yang terkubur di bawah pasir selama ribuan tahun.
Sejumlah ahli berpendapat bahwa temuan tersebut adalah temuan terpenting sejak penggalian makam Tutankhamun, demikian dilansir The Guardian, Jumat (9/4/2021).
Baca juga: Dirudapaksa 5 Pemuda di Ruang Karaoke, Pemandu Lagu Melawan dan Teriak, Tak Ada yang Berani Menolong
Baca juga: Tarif Listrik Bakal Naik, Ini Besaran Kenaikan Tagihan Pelanggan 900 VA dan 1300 VA
Baca juga: Kode Redeem ML Mobile Legends Terbaru Jumat 9 April 2021, Lengkap dengan Cara Tukar
Baca juga: Ini Sosok Pria Bugil Menerobos Masuk Lapangan saat Duel Granada Vs Manchester United Liga Europa
Hawass mengatakan, “kota emas yang hilang” tersebut juga dinamakan sebagai Aten.
Kota kuno itu ditemukan di dekat Luxor, wilayah dari Lembah Para Raja.
"Misi Mesir di bawah Zahi Hawass berhasil menemukan kota yang hilang di bawah pasir," kata tim arkeolog yang mengungkap temuan tersebut.
"Kota ini berusia 3.000 tahun, berasal dari masa pemerintahan Amenhotep III, dan terus digunakan oleh Tutankhamun dan Ay,” sambung pernyataan itu.
Profesor seni dan arkeologi Mesir di Universitas Johns Hopkins, Betsy Bryan, mengatakan bahwa temuan tersebut merupakan temuan arkeologi terpenting kedua sejak makam Tutankhamun.
Di dalam kota kuno tersebut, para arkeolog juga menemukan banyak perhiasan, cincin, tembikar, jimat, dan batu bata lumpur bertuliskan Amenhotep III.
Sementara itu, Hawass mengatakan bahwa sebelum kota kuno itu ditemukan, banyak misi asing yang mencari kota tersebut.
Namun, misi-misi itu tidak pernah berhasil.
Timnya memulai penggalian pada September 2020 di antara kuil Ramses III dan Amenhotep III dekat Luxor, sekitar 500 kilometer di selatan ibu kota Mesir, Kairo.
"Dalam beberapa pekan, tim sangat terkejut, formasi batu bata lumpur mulai muncul ke segala arah," bunyi pernyataan tersebut.
Hawass menambahkan, kondisi formasi batu bata dan tembok yang berhasil digali masih dalam keadaan baik.
Di beberapa ruangan terdapat peralatan kehidupan sehari-hari dari masa itu.