Berita Internasional
Kota Emas Berusia 3.000 Tahun Ditemukan di Mesir, Arkeolog Dapati Banyak Perhiasan dan Jimat
Temuan itu disebut seorang ahli Mesir Kuno Zahi Hawass sebagai “kota emas yang hilang” yang terkubur di bawah pasir selama ribuan tahun.
Setelah melakukan penggalian selama tujuh bulan, beberapa bangunan permukiman telah ditemukan, termasuk toko roti lengkap dengan oven dan penyimpanan tembikar.
Para arkeolog mengatakan, Amenhotep III mewarisi sebuah kerajaan yang membentang dari Efrat hingga Sudan.
Amenhotep III meninggal sekitar 1354 sebelum Masehi (SM).
Dia memerintah selama hampir empat dekade.
Pemerintahannya terkenal karena kemewahan dan kemegahan monumennya.
"Lapisan arkeologi tidak tersentuh selama ribuan tahun, ditinggalkan oleh penduduk kuno seolah-olah baru kemarin," bunyi pernyataan dari tim arekolog.
Bryan mengatakan, kota itu akan gambaran yang langka tentang kehidupan orang Mesir Kuno pada saat kekaisaran berada pada pucuk kemakmuran.
Setelah kota kuno itu ditemukan, tim arkeolog optimistis bahwa temuan penting selanjutnya akan terungkap.
"Misi tersebut diharapkan dapat mengungkap makam yang belum tersentuh yang penuh dengan harta karun," tambah pernyataan itu.
Pekan lalu, Mesir mengarak sejumlah mumi para raja melintasi Kairo dari Museum Mesir ke Museum Nasional Peradaban Mesir yang baru.
Prosesi tersebut dijuluki sebagai "Parade Emas Firaun".
Di antara 22 mumi yang diarak, ada Amenhotep III dan istrinya, Ratu Tiye. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Arkeolog Mesir Ungkap "Kota Emas" Berusia 3.000 Tahun, Banyak Perhiasan dan Tembikar"
Baca juga: Tercepat di Dunia, Bhutan Bisa Vaksinasi 469.664 Penduduk dalam 9 Hari meski Hanya Punya 37 Dokter
Baca juga: Persidangan Kasus Penembakan Mobil Alphard Bos Tekstil Solo, Jayadi Tak Keberatan dengan Dakwaan JPU
Baca juga: Disaksikan Temannya, Pemandu Lagu Diperkosa 5 Pemuda di Ruang Karaoke
Baca juga: Pemuda ini Nekat Hadang Truk hingga Tewas Terlindas demi Konten Video