Berita Kudus
Dapat Modal dari Program Prakerja, Chafid Ciptakan Bubur Bakar Corona
Saat orang-orang berharap wabah segera berakhir, Chafid Nugroho (38), warga Kabupaten Kudus, terus berjuang untuk mempopulerkan corona.
Penulis: raka f pujangga | Editor: M Syofri Kurniawan
"Tujuannya dibakar memang biar mengeluarkan aroma khas setelah dibakar," jelas dia.
Setelah selesai dibakar beberapa menit, kemudian sejumlah kondimen ditambahkan ke atasnya.
Di antaranya potongan wortel, jagung, dan kacang tanah. Kemudian kaldu ayam juga dituangkan ke atasnya yang menambah rasa nikmat.
Sepintas, kondimen bubur bakar ini mirip dengan bubur manado yang terjadi bersama potongan sayuran.
"Ya mirip bubur manado, tapi dengan beberapa modifikasi. Kacang yang dipakai juga kacang tanah, karena tidak semua orang menyukai kacang kedelai," jelas dia.
Penasaran rasanya bubur bakar corona, silakan langsung datang ke lokasi. Namun saat ini pihaknya tidak menyediakan pembelian untuk di bawa pulang.
Pasalnya, bubur bakar corona harus tersaji di atas piring tanah liat untuk memberikan cita rasa yang khas.
"Untuk sementara ini belum bisa order dibawa pulang, harus makan langsung di tempat," ujarnya.
Warung bubur bakar corona ini buka dari pukul 11.00 hingga 21.00. Setiap hari, minima 15 porsi laku terjual. (raf)
Baca juga: Kawanan Domba Berkumpul Membentuk Pola Kapal Alien: Mereka Seperti Kesurupan, Sangat Menakutkan
Baca juga: Aksi Teror KKB Papua dalam 1 Hari: Tembak Mati 2 Guru, Bakar 3 Sekolah, Peras Warga, & Culik Kepsek
Baca juga: Warga Getasan Kabupaten Semarang Resah dengan Praktik Judi Togel Jelang Bulan Suci Ramadan
Baca juga: Kepergok Tanpa Busana di Rumah Dokter, Briptu MM Bekap Mulut Mertuanya hingga Ketakutan