Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Situasi Terkini Beoga Puncak Mencekam Seusai KKB Papua Bunuh 2 Guru & Bakar Sekolah

Situasi keamanan di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, mendadak tidak kondusif setelah KKB Papua pimpinan Sabinus Waker melakukan aksi brutal di

Editor: m nur huda
Istimewa
Lokasi sekolah di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, yang sejumlah bangunannya dibakar oleh KKB pada Kamis (8/4/2021) lalu, Papua, Jumat (9/4/2021). 

TRIBUNJATENG.COM, JAYAPURA - Setelah KKB Papua pimpinan Sabinus Waker melakukan aksi brutal dengan membakar sekolah dan membunuh dua guru, situasi di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, kini tidak kondusif.

Aksi brutal KKB Papua ini menyebabkan dua orang guru tewas tertembak.

Sedangkan sejumlah bangunan sekolah hangus dibakar oleh KKB.

Baca juga: Bupati Haryanto Ingatkan Panitia Pilkades Waspada Sabotase Hak Suara

Baca juga: Transportasi Umum Dilarang Angkut Pemudik, Ini Usulan Organda Semarang

Baca juga: Tak Hanya Tembak Mati Guru SD, KKB Juga Bakar 3 Sekolah dan Rumah

Baca juga: Pasukan TNI Banteng Raider Pulang ke Semarang, 4 Prajurit Gugur Ditembak KKB Papua

Kini masyarakat dihantui ketakutan, karena KKB yang sebenarnya bermarkas di Kabupaten Intan Jaya tersebut masih berada di kawasan Beoga.

"Situasi masih mencekam, tadi pagi masih ada bunyi tembakan dua kali," ujar Eni (bukan nama sebenarnya) salah satu warga Beoga saat dihubungi melalui telepon, Sabtu (10/4/2021).

Eni mengatakan, saat ini dia dengan 13 warga lainnya tengah bersembunyi di sebuah tempat yang dirahasiakan.

Eni yang ketakutan berharap bisa segera meninggalkan Beoga, karena situasi di lokasi tersebut sama sekali tidak kondusif.

"Kita semua mau turun ke Timika. Kalau memungkinkan ada pesawat masuk, kita semua mau turun, tidak mau tinggal di sini karena sudah dua masyarakat sipil yang jadi korban," kata dia.

Eni yang merupakan masyarakat pendatang dan bekerja di sebuah fasilitas umum di Beoga, menyebut, kedua jenazah korban yang ditembak KKB sejauh ini masih berada di Puskesmas dan diurus oleh seorang dokter.

Ia pun mengaku sedih karena situasi di Beoga mendadak berubah drastis akibat kehadiran KKB.

"Sebelumnya tidak pernah ada penembakan. Cuma memang satu atau dua minggu yang lalu di sini ada perang saudara. Kalau penembakan KKB belum pernah ada," kata Eni.

Warga bersembunyi

Sejumlah warga saat ini masih bersembunyi dan berharap ada petugas keamanan yang bisa mengevakuasi.

"Masih tetap siaga karena pesawat masih belum bisa masuk sampai sekarang. Ini sudah jam 11.30 WIT masih belum ada pesawat yang masuk," kata dia.

Aparat keamanan diharapkan bisa segera menetralisir keadaan di Beoga, karena persediaan makanan yang dimiliki Eni bersama 13 orang lainnya makin menipis.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved