Berita Pemalang
Tidak Hanya Kebutuhan Pokok, Tarif Wanita Malam di Pemalang Ikut Naik Jelang Ramadhan
Alunan lagu dangdut remix menyeruak di antara bangunan semi permanen yang ada di Jalan Pantura, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang.
Penulis: budi susanto | Editor: rival al manaf
Penulis : Budi Susanto
TRIBUNJATENG.COM, PEMALANG - Alunan lagu dangdut remix menyeruak di antara bangunan semi permanen yang ada di Jalan Pantura, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang.
Alunan musik tersebut, bercampur deru suara mesin kendaraan yang melintas di Jalur Pantura Pemalang.
Di tengah bersautannya suara musik dan kendaraan, terdengar tawa beberapa wanita.
Suara tawa itu berasal dari teras salah satu bangunan semi permanen, yang ada di Jalan Pantura itu.
Baca juga: Diduga Kehabisan Uang, Bule-bule Cantik Uzbekistan Ini Jadi PSK di Bali, Patok Tarif Jutaan Rupiah
Baca juga: Terungkap Prostitusi Online PSK Bule Uzbekistan, Segini Tarifnya
Baca juga: Dwiyanti Sebut Ada Penerima BLT Ganda di Pemalang
Baca juga: Sejahterakan Masyarakat Pesisir, Pemkab Pemalang Kembangkan Budidaya Udang Vaname
Dari arah suara tawa, beberapa wanita berpakaian ketat terlihat berbincang, dan sesekali menggoda pria yang menghampiri mereka.
"Sido mampir ora mas (Jadi mampir tidak mas)," kata satu di antara wanita yang ada di teras tersebut, untuk menawarkan jasa bercinta, kepada pria yang menghampiri.
Lelaki itu pun menanggapi, tawaran dari wanita yang merayu dengan candaan genit.
"Berapa, kalau mahal ya saya tidak mau. Wong saya cuma mau ngopi di sini kok," jelas lelaki paruh baya yang akrab di sapa Ade itu, Sabtu (10/4/2021) dini hari.
Jawaban Ade pun dibalas wanita berbaju merah yang ada dihadapannya, dengan menawarkan tarif Rp 200 ribu.
Mendengar hal itu, Ade tersenyum kecut, dan serontak melontarkan perkataan mahal.
"Biasanya Rp 100 ribu, sekarang naik, seperti harga sembako jelang Lebaran saja," ucapnya.
Alih-alih menawar Rp 125 ribu, Ade justru ditertawakan oleh wanita yang terlibat tawar menawar harga dengannya.
Meski demikian, akhirnya keduanya masuk ke bangunan semi permanen tersebut.
Adapun beberapa warga Pemalang menyebut, lokasi tersebut biasa digunakan untuk mangkal wanita malam.