Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kebudayaan

Begini Ritual untuk Mendapat Marga Purba dari Suku Batak Karo Meski Bukan Keturunan Asli

Pengacara Henry Indraguna dan istrinya menjalani proses secara tradisi pemberian marga kepada seseorang yang bukan keturunan suku Batak Karo

Penulis: m zaenal arifin | Editor: rival al manaf
istimewa
Henry Indraguna dan istrinya menunjukkan piagam pemberian marga dari suku Batak Karo, kemarin. (*ist 

Penulis: Zainal Arifin

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Pengacara Henry Indraguna dan istrinya menjalani proses secara tradisi pemberian marga kepada seseorang yang bukan keturunan suku Batak Karo, di Balai Zeqita Berastagi, Sumatera Utara, Kamis (8/4/2021) lalu.

Proses pemberian marga dilakukan dengan cara mengangkat seseorang yang bukan keturunan Batak dari keluarga keturunan Batak yang telah ditunjuk.

Henry secara pribadi terkesan dengan marga Purba, karena perjalanan hidup dan pertemanan dengan seseorang teman bermarga Purba semasa mudanya.

"Setelah diangkat dan diberi marga Purba, saya dianggap sebagai bagian dari keturunan sah dan berhak menyandang salah satu marga Purba di Batak Karo. Saya sangat bangga sekali," ujar Henry dalam keterangan tertulis, Minggu (11/4/2021).

Baca juga: Pangeran Philip Akan Dimakamkan 17 April, Ini Prosesi yang Akan Berlangsung di Kerajaan Inggris

Baca juga: Investasi Gampang di Kedaton Homes, Beli Ruko Langsung Dicarikan Penyewa

Baca juga: Terhalang Pandemi D3 Akuntansi PSDKU Undip Gelar Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Online

Baca juga: Kata Via Vallen Soal Gempa di Malang: Baru Kali Ini Rasain Gempa Bener-bener Kuat, Rasanya . . 

Tokoh adat telah memutuskan pemberian marga kepada Henry. Melalui Jenda Muli Purba memberikan kepada Henry Indraguna bermarga Purba, menjadi Henry Indraguna Purba.

"Sejak saat ini Henry Indraguna telah menjadi warga Karo yang bermarga Purba, bere-bere Tarigan. Setelah menjadi warga Karo, Henry Indraguna dapat menjaga nilai-nilai budaya Karo dalam kehidupan sehari-hari," ujar pemberi marga, Jenda Muli Purba, didampingi Kalimbubu, Indra Sakti Tarigan Sibero dan anak Beru, Wimpi Sembiring.

Begitu juga pemberian marga untuk istri Henry Indraguna diberi marga di Batak Karo diberi tambahan dibelakang namanya Tarigan. Karena Henry sudah berkeluarga maka prosesnya berbeda dengan yang masih sendirian.

"Bukan hal yang mudah bagi seseorang untuk mendapatkan gelar, sebelum pemberian gelar seharusnya diberi marga terlebih dahulu," ujar Pemandu.

Pemandu menjelaskan, pemberian marga adat batak merupakan sesuatu yang besar, sakral, dan biasanya bakal diadakan pesta.

"Ada pesta yang besar dan ada yang kecil, tergantung orangnya," lanjut Pemandu.

Setelah mendapat marga, orang tersebut baru bisa mendapat gelar atau penghargaan. Setelah mendapat gelar, ada konsekuensi yang harus dilakukan.

Baca juga: Ajak Dokter Spesialis RSUD Batang, Bupati Wihaji Cek Kesehatan Karyawan Pabrik

Baca juga: Jadwal Pelayanan Donor Darah PMI Kota Semarang Minggu 11 April 2021 Buka di 5 Lokasi

Baca juga: Di Tengah Pandemi BRI Banjarnegara Tetap Mengalami Pertumbuhan Kreditur dan Debitur.

Baca juga: Grab Jalin Kerjasama Strategis dengan Pemkot Solo Dukung Smart City

Jika ada pesta, orang ini harus menghadirinya. Dia harus siap menghadirinya, mewakili marga yang sudah didapat.

"Dan proses ini adalah sesuatu yang sangat terhormat di adat batak," tuturnya.

Atas semua proses pemberian marga tersebut, Henry sangat bangga dan terharu.

"Saya mengucapkan terimakasih atas semua proses ini, dan Sumut telah menjadi rumah kedua bagi saya," ucap Henry dengan penuh suka cita. (Nal)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved