Berita Regional
52 Paus Mati Terdampar di Pantai Madura, Tim Peneliti Unair Ungkap Penyebabnya
Sebanyak 52 paus pilot sirip pendek mati terdampar di Pantai Modung Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
TRIBUNJATENG.COM - Sebanyak 52 paus pilot sirip pendek mati terdampar di Pantai Modung Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Tim peneliti dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (Unair) mengungkap penyebabnya.
Puluhan paus tersebut ditemukan mati terdampar pada Kamis (18/2/2021).
Baca juga: Pasar Guntur Demak Heboh Orang Mranggen Ketahuan Belanja Pakai Uang Palsu
Baca juga: Hasil Big 3 Indonesian Idol 2021 Road to Grand Final: Anggi Tersisih Tinggalkan Rimar dan Mark
Baca juga: BMKG Gelar Sekolah Cuaca Untuk Para Nelayan
Baca juga: Kode Redeem FF Terbaru Selasa 13 April 2021, Buruan Klaim untuk Dapat Senjata di Free Fire
Setelah hampir dua bulan melakukan investigasi, peneliti menemukan bahwa penyebab paus mati terdampar karena penyakit yang diderita oleh beberapa pemimpin koloni.
Dokter hewan dari FKH Universitas Airlangga Drh. Bilqisthi Ari Putra mengatakan, pemimpin koloni paus pilot sirip pendek tersebut menderita kelainan dalam organ sistem navigasinya.
Organ pemancar sonar yang disebut "melon" dari pemimpin koloni sebenarnya sehat dan normal.
Namun, bagian otot yang berkaitan dengan organ pemancar sonar tersebut terdapat sel yang mati sehingga melon tidak bisa digunakan dengan optimal.
Paus mengandalkan navigasi dari sonar untuk melihat sekeliling dan menentukan arah.
Organ navigasi paus yang disebut melon ibarat bola mata yang bisa bergerak ke berbagai arah dengan dibantu oleh otot.
Namun otot yang melekat pada organ melon paus pemimpin koloni ini mengalami kelainan.
"Ibarat mata manusia itu juling," kata Bilqisthi saat konferensi pers di Kementerian Kelautan dan Perikanan tentang hasil investigasi terdamparnya 52 paus pilot sirip pendek, dikutip dari Antara, Senin (12/4/2021).
Paus merupakan hewan mamalia laut yang hidup berkelompok dan memiliki pemimpin dalam sebuah koloni.
Koloni 52 ekor paus yang terdampar di Jawa Timur ini dipimpin oleh betina yang juga indukan dengan ukuran paling besar di antara paus lainnya.
Karena paus merupakan hewan yang berkoloni, arah pergerakan hewan mamalia laut yang kerap bermigrasi ini mengikuti pemimpinnya.
Namun, sayangnya pemimpin koloni paus pilot ini memiliki kondisi fisiknya tidak sehat dan kelainan navigasi.
Tim FKH Unair menyimpulkan bahwa 52 paus terdampar di Pantai Modung dikarenakan mengikuti arah gerak pemimpin yang mengalami kelainan navigasi.
Puluhan paus yang terdampar tersebut diketahui sedang bermigrasi dalam perburuannya mencari makanan.
Hal itu diketahui dari hasil pemeriksaan lambung paus yang kosong tanpa ada makanan.
Selain mengalami kelainan organ navigasi, paus betina pemimpin koloni juga diketahui mengalami penyakit emfisema pada paru-parunya yang bisa membuat paus sesak bernapas.
"Kalau di manusia itu seperti sesak napas atau asma," katanya.
Di samping itu, paus betina tersebut juga mengalami peradangan pada usus dan lambungnya yang sudah kronis atau terjadi dalam waktu yang lama.
Tim FKH Unair juga memeriksa dua paus jantan yang memiliki gangguan paru-paru kronis seperti pneumonia maupun benjolan di organ pernapasan.
Bilqisthi mengungkapkan bahwa paus merupakan satwa liar dan tidak sedikit hewan liar yang memiliki penyakit kronis pada tubuhnya.
"Tidak ada satwa liar yang sehat seratus persen. Yang kita temukan mayoritas penyakit kronis, artinya sudah bergejala cukup lama. Kemungkinan penyebabnya dari kualitas air mungkin-mungkin saja," kata dia. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sempat Jadi Misteri, Akhirnya Terungkap Penyebab 52 Paus Mati Terdampar di Pantai Madura"
Baca juga: Memuja Pangeran Philip sebagai Dewa, Suku di Vanuatu Ini Punya Ritual Spesial
Baca juga: Komunitas Pecinta Hewan Semarang: Kekerasan Terhadap Hewan Bisa Dipidana 9 Bulan Penjara
Baca juga: Raffi Ahmad Akui Kekayaannya Hampir Rp 1 Triliun
Baca juga: Masjid Agung Baitussalam Purwokerto Disemprot Disinfektan Jelang Ramadan