Berita Regional
Kisah Sukses Mujiono Dapat Berkah Tanam Porang: Bisa Buat Beli Tanah Hingga Bangun Rumah
Sudah tidak diragukan lagi, saat ini komoditas porang sedang naik daun di berbagai wilayah di Indonesia, dan Kabupaten Madiun pun porang ibarat emas
"Uangnya saya belikan tanah, sekarang sudah punya delapan bidang tanah, saya tanam porang semua. Sebagian uang itu saya pakai untuk membangun rumah," tambahnya.
Mujiono menuturkan, menanam porang jauh lebih menguntungkan dibandingkan menanam ketela atau jagung, asalkan perawatannya benar.
Bahkan ia mengatakan perawatan porang terbilang lebih mudah bila dibandingkan tanaman lainnya.
"Lebih mudah perawatannya, cuma diberi pupuk kandang saja," kata Mujiono.
Di desanya, Mujiono sudah bisa disebut petani porang 'kawakan' alias berpengalaman.
Karena itu ia tidak hanya menanam porang, karena di lahan miliknya juga ditanami pohon cokelat, mangga, durian, jengkol atau cengkeh.
Dan tanaman porang ditanam di bawah pohon tegakan.
Pengakuan Mujiono dibenarkan oleh Kepala Desa Durenan, Purnama (50).
Purnama mengatakan, 98 persen warganya merupakan petani, dan sebagian besar menanam porang, selain menanam durian, alpukat, cengkeh, dan cokelat.
"Untuk wilayah Desa Durenan, jumlah lahan milik warga yang ditanami porang ada sekitar 200 hektare. Dan ada sekitar 149 hektar elahan kawasan hutan milik perhutani yang ditanami porang oleh warga," kata Purnama.
Ia mengatakan, pengembang porang di Desa Durenan sudah mulai berjalan sekitar 10 tahun terakhir.
Namun para petani baru serius menggarap sekitar tiga tahun lalu.
Saat ini, Desa Durenan mampu menghasilkan 300 hingga 400 ton umbi dan katak untuk setiap musim panen per tahun.
Jumlah tersebut meningkat setiap tahunnya.
Purnama mengatakan, porang merupakan komoditi yang menjanjikan.