Berita Semarang
Mbak Wolly Waria di Semarang Ubah Salon Jadi Tempat Ngaji saat Ramadan: Sebagai Ladang Ibadah
Salon Wolly tak ubahnya seperti salon pada umumnya. Dindingnya dipenuhi beberapa kaca lebar dan deretan alat kecantikan.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: galih permadi
Dia mengatakan, tak memandang soal kondisi silvi sebagai seorang transpuan.
Baginya, selama orang tersebut mau berbagi kebaikan dengan ikhlas maka tak perlu dipandang statusnya.
"Sebagai tetangga saya sudah kenal siapa beliau jadi tak ada masalah," terangnya.
Dia melanjutkan, belajar mengaji di tempat tersebut mulai masa pandemi Covid-19.
Belajar mengaji dilakukan jelang magrib sekira pukul 17.00.
Akan tetapi selama ramadan jadwal dimajukan tepat bada Asar sekira pukul 15.00.
"Kalau mbak Silvi ada job rias di luar kami libur," terangnya.
Sementara itu, Silvi Mutiari menjelaskan, mengajar mengaji kepada para ibu dan anak di lingkungan sekitarnya bukanlah kemauannya.
Aktivitas mengajar mengaji tersebut bermula saat ustadzah di Kampungnya memilih tak mengajar lantaran pandemi Covid-19.
Para tetangga di dekat rumahnya lantas menunjuknya untuk mengajar mengaji ke anak-anak dan para Ibu.
"Mereka tak mau adanya pandemi lalu libur mengaji.
Mereka lantas menujuk saya untuk mengajari ngaji," terang
Ketua Persatuan Waria Semarang (Perwaris) Kota Semarang itu.
Dia mengatakan, anak-anak yang belajar mengaji di tempatnya ada empat orang.
Sedangkan para ibu ada sebanyak 10 orang.
Tak hanya belajar mengaji, mereka juga rutin melakukan kegiatan rutin berupa yasinan dan tahlilan.