Berita Internasional
Pangkalan Militer Nigeria Diserang Kelompok Afiliasi ISIS
Selasa (13/4/2021), puluhan kombatan yang terkait dengan ISIS melancarkan serangan terbaru di kota Damasak, Nigeria.
TRIBUNJATENG.COM, ABUJA – Selasa (13/4/2021), puluhan kombatan yang terkait dengan ISIS melancarkan serangan terbaru di kota Damasak, Nigeria.
Penyerangan tu terjadi berselang beberapa hari setelah para milisi membakar fasilitas bantuan di kota itu, sejumlah sumber mengatakan kepada AFP.
Para kombatan dari Negara Islam Provinsi Afrika Barat (ISWAP) tersebut menyerbu Damasak dengan beberapa truk yang dipasangi senapan mesin.
Baca juga: Sopir Travel Bertubuh Gempal Menindih Penumpang Wanita, Tak Bisa Gerak Lagi: Penjara 10 Tahun
Baca juga: Kode Redeem FF Terbaru Rabu 14 April 2021, Buruan Klaim Senjata di Free Fire Sekarang!
Baca juga: Bagaimana Hukum Berhubungan Intim Saat Ramadhan? Lakukan di Waktu Ini Tidak Batalkan Puasa
Baca juga: Anggota Eks FPI Bersumpah Bunuh Diri Massal Jika Rizieq Shihab Tak Dibebaskan? Cek Faktanya
Sejumlah sumber mengatakan, mereka menyerang pangkalan militer dan sebuah pos militer, yang menyebabkan pertempuran senjata berat.
Damasak telah berulang kali menjadi sasaran militan dan merupakan bagian dari zona aksi kelompok teroris yang telah berlangsung selama lebih dari satu dekade di negara itu.
Sebelumnya, pada Sabtu, para kombatan juga menyerang kota itu.
Mereka membakar beberapa fasilitas bantuan termasuk pusat kemanusiaan PBB yang menampung beberapa badan internasional.
Setidaknya empat orang, termasuk seorang tentara, tewas dalam serangan itu sebagaimana dilansir AFP.
Pada Selasa, para milisi ISWAP kembali menyerang kota itu dari tiga arah, kata seorang sumber dari militer.
"Kelompok pertama menyerang pangkalan militer, pasukan lantas membalas.
Kelompok kedua menyerang pos militer di pinggiran dan berhasil mengeluarkan tentara di sana," kata perwira militer itu.
Kelompok ketiga "menyusup" ke Damasan dari utara dan membakar sebuah kantor polisi.
Karena tidak berhasil menyerbu pangkalan militer, para milisi memilih mundur dan memasuki kota.
Di dalam kota, mereka menembak secara sporadis sementara penduduk setempat mengurung diri di dalam bangunan.
"Semua orang berada di dalam bangunan. Yang kami dengar hanyalah suara tembakan dan teriakan dari para milisi," kata seorang warga yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.