Happy Ramadhan
Yusuf Berharap Berkah Pengajian Tafsir di Gelar Amaliyah Ramadhan Masjid Agung Semarang
Rangkaian kegiatan amaliyah Ramadhan di serambi Masjid Agung Semarang, langsung dimulai sejak hari pertama puasa, Selasa (13/4/2021).
Penulis: m zaenal arifin | Editor: rival al manaf
Penulis: Zaenal Arifin
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Rangkaian kegiatan amaliyah Ramadan di serambi Masjid Agung Semarang, langsung dimulai sejak hari pertama puasa, Selasa (13/4/2021).
Ratusan jamaah hadir mengikuti pengajian tafsir dan fadhilah Al-Qur'an yang diisi oleh pengasuh Pondok Pesantren Madinah Munawaroh Banyumanik, KH Yahya Al Mutamakkin.
Di antaranya Ahmad Yusuf yang sengaja datang ke Masjid Agung Semarang di Kauman, Kota Semarang, untuk mengikuti pengajian tersebut. Ia mengatakan, ingin memperbanyak berkah bulan Ramadan dengan mengikuti beragam kegiatan keagamaan.
"Sengaja ke sini ingin ikut pengajian di Masjid Agung Kauman. Tujuannya ya untuk memperbanyak berkah di bulan puasa, sekalian bisa ngabuburit menunggu waktu berbuka," kata Yusuf.
Warga Semarang Barat itu merasa senang bisa mengikuti pengajian tafsir dan fadhilah Al-Qur'an di Masjid Agung Semarang. Hal itu karena selama ini banyak waktunya yang terbuang untuk keperluan duniawi semata.
"Bulan Ramadan ini kesempatan buat saya memperbanyak pahala. Sehingga dosa-dosa saya bisa terkurangi. Dengan mengikuti pengajian di sini, saya berharap dapat berkah dan pahala dari pak Kiai," ucapnya.
Dalam pengajian tafsir dan fadhilah Al-Qur'an tersebut, KH Yahya Al Mutamakkin menyampaikan, kemuliaan zaman dan amal, ada di dalam bulan Ramadan. Orang berdzikir, membaca Al-Qur'an dan semua amal, itu di bulan Ramadan.
"Kemuliaan membaca Al-Qur'an, mengkaji Al-Qur'an dan beramal itu amal yang mulia. Tapi ketika dilakukan di bulan Ramadan, maka jauh lebih mulia," katanya.
Dikatakannya, keberadaan masjid membawa berkah karena dua sebab. Yaitu niatnya orang terdahulu itu lebih ikhlas. Masjid digunakan untuk berkumpul orang-orang yang soleh. Digunakan untuk mencari pahala dan berkah, di antaranya membaca Al-Qur'an.
"Tidak hanya membaca, mereka juga mengkaji. Makanya kajian Qur'an di Masjid Kauman ini harus dilestarikan," ucapnya.
Kedua, diliputi kasih sayang Allah. Karena yang datang ke masjid, mengikuti pengajian, itu dirahmati Allah. Termasuk orang-orang yang berada di majelis ilmu, doanya didengarkan oleh Allah.
KH Yahya Al Mutamakkin mengungkapkan, dalam surah Al-baqarah, dijelaskan pembagian manusia menjadi 3 golongan yaitu orang yang bertaqwa, orang kafir dan orang munafik.
"Dalam ayat pertama surah al-baqarah, itu dijelaskan mengenai orang yang bertakwa. Ibarat kata, kita menjalankan puasa itu karena kita percaya pada janji Allah. Janji akan pahala Allah," jelasnya.
Kelompok kedua yaitu orang kafir dan ketiga yaitu orang munafik. KH Yahya Al Mutamakin menerangkan, orang munafik berada di tengah tengah antara bertakwa dan kafir.