Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kendal

Dampak Kebakaran Pasar Srogo Kendal, Senatun Terpaksa Pindah Dagang ke Tempat Lain

Sebanyak 30-an pedagang sayur di halaman depan Pasar Srogo, Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal.

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: rival al manaf
Tribun Jateng/ Saiful Ma'sum
Sejumlah pedagang yang terdampak kebakaran sudah mulai menempati pasar darurat Pasar Srogo, Rabu (14/4/2021). 

Penulis: Saiful Masum

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Sebanyak 30-an pedagang sayur di halaman depan Pasar Srogo, Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal mengaku siap mengalah setelah tempatnya berdagang dijadikan sebagai pasar darurat dalam beberapa waktu ke depan.

Sebagian besar pedagang lesehan di bawah payung ini masih bingung hendak pergi ke mana untuk menjualkan dagangan nantinya.

Pedagang sayur lesehan, Senatun (45) mengatakan, ia mengaku belum dikasih alternatif tempat untuk berjualan ketika para pedagang yang terdampak kebakaran mulai menempati pasar darurat.

Baca juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa Hari Ini Palembang, Ramadhan Hari ke-3, Kamis 15 April 2021

Baca juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa Hari Ini Pangkalpinang, Ramadhan Hari ke-3, Kamis 15 April 2021

Baca juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa Hari Ini Bengkulu, Ramadhan Hari ke-3, Kamis 15 April 2021

Baca juga:  Jadwal Imsak dan Buka Puasa Hari Ini Bandar Lampung, Ramadhan Hari ke-3, Kamis 15 April 2021

Katanya, pasar darurat yang dibangun di halaman depan Pasar Srogo itu juga memakan lapak tempat ia berjualan.

Sehingga, Senatun harus pergi mencari tempat sendiri untuk berdagang ketika pasar darurat mulai dioperasionalkan pada pekan ini.

"Lapak saya di sini bakal ditempati yang relokasi pasar kobongan. Enggak tahu nanti pindah ke mana. Karena diminta pindah, ya harus pindah," terangnya, Rabu (14/4/2021).

Pedagang lesehan lainnya, Musan (67) menambahkan, meski tidak masuk dalam daftar pemilik kios atau los, ia mengaku juga membayarkan retribusi pasar secara rutin. 

Dengan itu, Musan berharap keberadaannya bersama pedagang lesehan lainnya berhak mendapatkan perhatian dari pihak dinas yang berkaitan.

Minimal diberikan tempat atau lokasi baru yang layak dan representatif untuk melanjutkan aktifitas dagangnya.

"Saya jualan di sini sudah sejak 2012, ya bayar retribusi juga. Enggak tahu dari dinas gak ada intruksi," ujarnya.

Padahal, kata Musan, ia sudah mendapat informasi bahwa pasar darurat segera dioperasionalkan dalam 2 hari ke depan. 

Sementara dia belum mempunyai tempat untuk meneruskan perdagangannya paling tidak dari pukul 06.00 - 10.00 WIB setiap harinya.

"Ya nanti di sini (pasar lesehan-red) pindah semua. Ada 30-an sepertinya. Nanti kalau pasar darurat sudah buka, kroyokan sendiri di tempat mana gitu, apa di samping atau mana lagi," terangnya. 

Diketahui, bangunan relokasi pasar darurat Srogo direncanakan selesai pada Kamis, (15/4/2021) besok.

Hal itu disampikan Plt Dinas Perdagangan, Alfebian Yulando saat ditemui di kantornya.

Menurutnya, pembangunan relokasi pasar tanggap darurat sudah mencapai 75 persen. Menyisakan pemasangan atap dan perapian brak darurat agar bisa segera ditempati secepat mungkin.

"Sebagaimana perintah bupati, 2 pekan selesai. Sudah terlaksana 75 persen dari bekas brak Pasar Pagi Kaliwungu di samping dan depan pasar. Harapannya pedagang segera mengais rezeki lagi secepatnya mumpung di awal Ramadhan," jelasnya. 

Terkait nasib pedagang lesehan depan pasar, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Srogo, Sumali mengatakan pedagang lesehan atau pedagang di bawah payung rencananya bakal digeser di sisi timur pasar. Terkait pembagiannya bakal diserahkan kepada masing-masing pedagang.

Menurut Sumali, puluhan pedagang lesehan ini harus menerima ketika diminta geser dari halaman pasar karena tidak terdata dalam manajemen Pasar Srogo. Apalagi, tempat mereka berjualan bakal digunakan sebagai pasar tanggap darurat untuk pedagang kios dan los yang terbakar.

"Pedagang lesehan dipindahkan agak ke Timur sedikit," ujarnya. 

Di sisi lain, ia menyampaikan rasa terimakasih kepada Pemerintah Kendal yang telah mewujudkan janjinya dengan menyediakan bangunan pasar sementara.

Selanjutnya, pedagang bisa menempati blok-blok pasar darurat untuk memulai kembali aktivitas perdagangan. "Kita berharap untuk bangunan pasar aslinya bisa segera dibenahi paling tidak 1 bulan ke depan. Kasihan pedagang kios, mereka saat ini harus menutup lapak terbukanya dengan biaya sendiri karena dari Pemda hanya memberikan kerangka dan atap bangunan relokasi," tuturnya.

Pedagang yang terdampak kebakaran, Sugiono menambahkan, akibat kebakaran itu, ia dan istrinya berhenti berdagang selama sepekan.

Baca juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa Hari Ini Tanjung Selor, Ramadhan Hari ke-3, Kamis 15 April 2021

Baca juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa Hari Ini Banjarmasin, Ramadhan Hari ke-3, Kamis 15 April 2021

Baca juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa Hari Ini Gorontalo, Ramadhan Hari ke-3, Kamis 15 April 2021

Baca juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa Hari Ini Mamuju, Ramadhan Hari ke-3, Kamis 15 April 2021

Ia pun mencoba memaksimalkan apa yang sudah difasilitasi Pemda dalam bentuk bangunan pasar darurat untuk mulai berjualan. Setelah dagangan sembako dan buahnya ludes tanpa sisa dilahap api.

"Karena kemarin saya lihat kondisi lantainya gak rata di pasar darurat, saya urug dan plaster agar lebih rapi dan bersih untuk jualan. Ya ini pakai modal sendiri supaya jualannya enak, enggak becek juga. 

Sementara ya ikuti alurnya saja, yang penting bisa jualan dulu. Nanti kalau mau pulang, dagangan dipindahkan ke kios yang kemarin terbakar. Sudah dibersihkan tetapi hanya bisa digunakan untuk menyimpan barang saja," terangnya. (Sam)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved