Ramadan
Owner Kampoeng Agro Edukasi Muria Tawarkan Ngabuburit Tanam Buah dalam Pot
Punya lahan terbatas tidak menjadi halangan untuk menanam pohon sembari menunggu waktu berbuka puasa.
Penulis: raka f pujangga | Editor: Daniel Ari Purnomo
"Jadi satu tanaman, nanti berbuahnya bisa macam-macam. Tapi maksimal dari tiga jenis, lebih dari itu nanti pasti ada satu yang tidak tumbuh," ujarnya.
Tertarik belajar membuat Tabulampot, Nurul membuka kesempatan untuk warga masyarakat belajar di sana.
Pihaknya tidak mematok tarif untuk masyarakat belajar di sana asalkan tanaman itu dibawa sendiri dari rumah.
Namun untuk kelas edukasi dalam jumlah besar, peserta hanya diminta membayar bibit tanaman.
"Selama ini edukasi agrowisata yang kami berikan ini gratis, tapi mereka membawa tanaman sendiri," jelas pria lulusan STAIN Kudus.
Pria yang pernah terlibat dalam Djarum Bakti Lingkungan sejak tahun 2007 lalu, ingin mengajak masyarakat sekitar menambah populasi pohon.
Sehingga desa agrowisata itu bisa melekat menjadi ikon Desa Lau yang telah dirintisnya sejak tiga tahun lalu.
"Saya mulai merintis edukasi agrowisata di sini sejak 2018," ujar dia.
Penasaran belajar membuat Tabulampot? Pihaknya membuka kelas edukasi agrowisata itu setiap hari Jumat.
"Mulai habis salat Jumat, silakan kami membuka kesempatan untuk memberikan edukasi agrowisata," ujarnya.