Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Tegal

Jalan-jalan ke Kampung Gemblong di Tegal, Warganya Pelestari Jajanan Tradisional 

Suasana pagi di wilayah Kampung Kalimati, Kota Tegal, tampak sepi dari aktivitas masyarakat yang berlalu-lalang. 

Penulis: Fajar Bahruddin Achmad 

TRIBUNJATENG.COM,TEGAL- Suasana pagi di wilayah Kampung Kalimati, Kota Tegal, tampak sepi dari aktivitas masyarakat yang berlalu-lalang. 

Sesekali hanya ada satu dua orang saja yang lewat. 

Begitu juga dengan ibu-ibu yang umumnya suka duduk-duduk di depan rumah, dapat dihitung jari. 

Bukan tanpa sebab.

Baca juga: Jadwal Imsak Salat & Buka Puasa Kota Tegal Hari Ini, Ramadan Hari ke 6, Minggu 18 April 2021

Baca juga: Berikut Daftar Titik Penyekatan Saat Larangan Mudik Mulai Berlangsung di Kabupaten Tegal

Baca juga: Satlantas Polres Tegal Lakukan Pemantauan di Rest Area Tangguh KM 275 A, Sejumlah Pengemudi Dites

Baca juga: Remedial Bendungan Cacaban Tegal Capai 56 Persen, Ditargetkan Rampung Januari 2022.

Warliyah, sedang membuat jajanan tradisional bernama klepon.
Warliyah, sedang membuat jajanan tradisional bernama klepon. (Tribun Jateng/ Fajar Bahruddin)

 

Ternyata masyarakat di perkampungan tersebut tengah sibuk mengolah ketan dan berbagai adonan lainnya. 

Ya, perkampungan itu terkenal sebagai sentral jajanan tradisional di Kota Tegal

Bahkan masyarakat menyebutnya dengan nama Kampung Gemblong

Lokasinya berada di Gang 4 RT 04 RW 07 di Kelurahan Mintaragen, Kecamatan Tegal Timur. 

Seorang warga sekaligus pedagang jajanan tradisional, Warliyah (63) mengatakan, perkampungannya disebut sebagai Kampung Gemblong karena banyak masyarakat yang sehari-hari berjualan jajanan tradisional

Ada sekira 10 orang yang berjualan jajanan tradisional

Mereka biasanya membuat jajanan mulai pukul 06.00 dan selesai pukul 14.00 WIB. 

"Sorenya pukul 16.00, mereka dagang di tempat masing-masing."

" Ada yang di Pasar Malam Alun-alun, Pasar Sore, Jalan Serayu, Jalan Kartini, hingga Pasar Pagongan Kabupaten Tegal," katanya kepada tribunjateng.com, Sabtu (17/4/2021). 

Liyah, sapaan akrabnya mengatakan, nama gemblong sendiri itu berasal dari jajanan tradisional yang berbahan ketan.

Selain itu, gemblong menjadi jajanan yang cukup favorit di masyarakat Kota Tegal.  

Meski demikian, ada berbagai macam jajanan tradisional yang juga dijual.  

Seperti klepon, cenil, lupis, gondem, orog-orog, jolang, ketan merah, ketan item, ketan putih, cetil, alu-alu, awul-awul, ongol-ongol, kapur, dan puli.

Lalu untuk gemblong ada empat macam, gemblong ketan, gemblong kacang, gemblong bodin, dan gemblong manis. 

"Meski bukan penamaan langsung dari pemerintah. Tapi kami senang punya identitas sebagai perawat kelestarian jajanan tradisional," ungkapnya. 

Asal-usul Kampung Gemblong 

Liyah bercerita, para penjual jajanan tradisional di Kampung Kalimati, Kota Tegal, masih memiliki ikatan keluarga.  

Semula yang berjualan jajanan tradisional adalah orangtuanya pada 1970, di sekitar Alun-alun Kota Tegal.  

Kemudian setelah meninggal, Liyah melanjutkan usaha orangtuanya pada 1990. 

Ketika itu ia juga dibantu oleh adik dan keponakan-keponakannya. 

"Iya, itu adik-adik dan keponakan. Jadi awalnya seperti keponakan itu bantu, terus mereka buka sendiri-sendiri," katanya yang membuka lapak di Pasar Malam Alun-alun.

Liyah bersyukur, usaha rintisan orangtuanya bisa membawa berkah bagi keluarga dan saudara-saudaranya. 

Terlebih saat ini sedikit sekali masyarakat yang masih eksis berbisnis di kuliner jajanan tradisional.

"Alhamdulillah dapat membawa berkah. Ini rencananya, anak saya juga mau membuka usaha mandiri di Brebes," ujarnya. 

Pedagang lain, Fardumi (52) mengatakan, penjual jajanan tradisional di Kota Tegal rata-rata dari Kampung Kalimati.

Baca juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa Besok di Kabupaten Tegal, Ramadan Hari ke-6, Minggu 18 April 2021

Baca juga: Lawang Sewu Punya Adik di Tegal, Namanya Lawang Satus, Jadi Tempat Favorit Ngabuburit Warga

Baca juga: Video Jumlah Penumpang dari Jakarta di Terminal Tegal Masih Normal

Warliyah, seorang warga di Kampung Gemblong Kota Tegal, sedang memotong gemblong hasil produksinya, Sabtu (17/4/2021).
Warliyah, seorang warga di Kampung Gemblong Kota Tegal, sedang memotong gemblong hasil produksinya, Sabtu (17/4/2021). (Tribun Jateng/ Fajar Bahruddin)

 

Mereka kemudian berjualan secara tersebar di beberapa kelurahan. 

Fardumi mengatakan, ia sendiri setiap sorenya berjualan di Jalan Serayu. 

Ada sekira 14 macam jajanan yang dijual, di antaranya seperti gemblong, klepon, cenil, lupis, dan ongol-ongol. 

"Kami rata-rata jualannya sore hari. Pukul 16.00 sudah sampai di lokasi," ungkapnya yang merupakan adik kandung Liyah. (fba)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved