Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Larangan Mudik

Mudik Dilarang, Pengusaha Oleh-oleh Carica Dieng Gigit Jari Usahanya Sepi

Bulan Ramadhan hingga lebaran mestinya menjadi berkah bagi pengusaha makanan olahan Carica di Dieng.

Penulis: khoirul muzaki | Editor: rival al manaf
ISTIMEWA
Manisan Carica dalam berbagai kemasan, mulai cup kecil hingga botol besar 

Penulis: Khoirul Muzakki

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Bulan Ramadhan hingga lebaran mestinya menjadi berkah bagi pengusaha makanan olahan Carica di Dieng.

Tetapi sampai minggu pertama bulan puasa ini, bisnis Carica di Dieng belum tampak bergeliat. 

Ini diakui oleh Sri Endarwati, pengusaha pusat oleh-oleh, termasuk Carica di Desa Patakbanteng Kecamatan Kejajar, Wonosobo.

Sri mengatakan, sejak Pandemi Covid 19 melanda, yang diikuti penurunan kunjungan wisatawan ke Dieng, bisnis Carica nya tersendat.

Sampai sekarang, ia mengaku penjualannya belum stabil. 

Baca juga: Wisata Dieng Tetap Buka di Bulan Puasa, Jadi Daya Tarik untuk Ngabuburit

Baca juga: Ribuan Bibit Kacang Macadamia Ditanam di Dieng

Baca juga: Jelang Ramadan, Dieng Ramai Dikunjungi Wisatawan

Maklum, pengusaha di kawasan wisata sepertinya sangat bergantung dengan industri pariwisata.

Jika sektor tersebut lesu, bisnis pusat oleh-oleh ikut mengkerut. 

"Masih tersendat, " katanya, Sabtu (17/4/2021) 

Sebetulnya ada harapan pelaku bisnis sepertinya untuk bangkit.

Biasanya, momentum Ramadhan hingga lebaran permintaan oleh-oleh meningkat. 

Bukan hanya silaturahim di kampung halaman, pemudik biasanya menyerbu tempat pariwisata untuk menghabiskan waktu liburnya. 

Dengan banyaknya pemudik yang menyerbu kawasan wisata, termasuk Dieng, pengusaha sepertinya berpeluang untung karena dagangan laku.

Baca juga: Kades di Garut Korupsi Dana Desa untuk Hidupi 2 Istri, Namun Cuma Istri Pertama yang Buron

Baca juga: Jadwal TV Televisi Hari Ini Minggu 18 April 2021 di Trans TV, RCTI, Trans7, GTV, SCTV, dan Lainnya

Baca juga: Wabup Pati Safin Bahas Potensi Investasi Antarnegara dengan Perhimpunan Indonesia Tionghoa

Baca juga: Dampak Larangan Mudik Belum Tampak Peningkatan Penumpang di Terminal Tawangmangu Karanganyar

Tetapi asa itu terkikis ketika pemerintah resmi mengeluarkan peraturan larangan mudik.  Kebijakan itu dinilainya berpengaruh terhadap geliat perekonomian di daerah. Tidak terkecuali bagi pelaku industri pariwisata Dieng hingga pedagang oleh-oleh. 

Ia mengaku bingung dengan kebijakan pemerintah soal mudik yang dinilainya berubah-ubah. Ini melahirkan ketidakpastian sehingga merugikan pelaku usaha sepertinya. 

"Kalau tidak berubah-ubah peraturan pemerintah sebenarnya kita tidak bingung, " katanya. (Aqy)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved