Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Tegal

Menilik Sejarah Masjid Pangeran Purbaya Kalisoka Tegal yang Konon Dibangun Hanya Semalam

Masjid Kasepuhan Pangeran Purbaya memiliki daya tarik tersendiri untuk sebagian masyarakat. 

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: sujarwo

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Masjid Kasepuhan Pangeran Purbaya atau yang juga dikenal dengan nama Masjid Kalisoka ini memiliki daya tarik tersendiri untuk sebagian masyarakat. 

Tidak hanya karena bangunannya yang kuno tapi cerita dibali

Suasana di Masjid Kasepuhan Pangeran Purbaya atau yang juga dikenal dengan nama Masjid Kalisoka beralamat di Desa Kalisoka, Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal, Rabu (21/4/2021). Masjid yang sudah ada sejak tahun 1604 an ini memiliki sejarah yang kerat kaitannya dengan Kita Gede Sebayu, selain itu beredar kabar bahwa masjid ini dulu dibangun hanya dalam waktu satu malam.
Suasana di Masjid Kasepuhan Pangeran Purbaya atau yang juga dikenal dengan nama Masjid Kalisoka beralamat di Desa Kalisoka, Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal, Rabu (21/4/2021). Masjid yang sudah ada sejak tahun 1604 an ini memiliki sejarah yang kerat kaitannya dengan Kita Gede Sebayu, selain itu beredar kabar bahwa masjid ini dulu dibangun hanya dalam waktu satu malam. (Tribun Jateng/Desta Leila Kartika)

k sejarah pembangunannya yang juga menarik untuk diketahui.

Sesuai namanya, masjid yang sudah ada sejak tahun 1604 ini berlokasi di Desa Kalisoka, Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal.

Diceritakan langsung oleh keturunan asli Pangerang Purbaya, Bambang Purnama (71), ia juga bertugas sebagai juru kunci masjid yang mengelola semuanya.

Bambang menuturkan, ia merupakan cucu atau tepatnya keturunan ke-7 dari silsilah keluarga Pangeran Purbaya.

Dengan santai dan sedikit mengingat, Bambang menceritakan sejarah Masjid Pangeran Purbaya dari awal sampai konon katanya dibangun dalam waktu satu malam saja. 

Kisah ini berawal dari Ki Gede Sebayu yang ingin membangun masjid untuk mensyiarkan agama islam. Namun dalam prosesnya ia mengalami kesulitan karena terdapat pohon jati yang sangat besar. 

Akhirnya Ki Gede Sebayu menggelar sayembara, siapa pun yang berhasil merobohkan pohon jati tersebut yang nantinya digunakan untuk membangun masjid akan dinikahkan dengan anak beliau yang bernama Raden Ayu Giyanti Subalaksana. 

Konon katanya yang mengikuti sayembara ini ada 24 orang. Setelah semuanya mencoba untuk menebang pohon jati ternyata tidak ada yang berhasil. 

Singkat cerita ada seorang pemuda yang bernama Ki Jadug yang menawarkan diri mengikuti sayembara menebang pohon jati. 

Setelah Ki Jadug mencoba ternyata pohon jati berhasil ditebang dan roboh. Akhirnya ia menikah dengan Raden Ayu Giyanti Subalaksana dan menjadi menantu dari Ki Gede Sebayu. 

Ternyata Ki Jadug ini merupakan Pangeran Purbaya yang waktu itu sedang melanglangbuana sampai ke wilayah Kabupaten Tegal mengejar Pangeran Pasingsingan musuhnya yang berasal dari daerah Jawa Barat. 

"Setelah masjid dibangun akhirnya dikelola oleh Pangeran Purbaya. Dan sesuai silsilahnya yang berhak mengelola atau mengurus masjid tersebut adalah keturunan laki-laki asli pangeran Purbaya," ujar Bambang, pada Tribunjateng.com, Rabu (21/4/2021). 

Sementara itu, membahas mengenai cerita yang beredar di masyarakat yang konon katanya masjid Pangeran Purbaya dibangun hanya dalam waktu semalam, Bambang mengatakan dari pihak keluarga tidak mau memutuskan, menjelekan, tidak membenarkan dan tidak menolak. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved