Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kendal

Mengenal Ponpes An Nur Kersan Sejak 134 Tahun Lalu, Cikal Lahirnya Pondok Sekitar Kendal

Adalah pondok pesantren An Nur yang dikenal sebagai pondok khas bangunan tua dan mempertahankan pengajaran salafi murni kepada santrinya.

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: m nur huda

"Nah ikhtiar itu, simbah kiyai Ahmad Noer berhenti di Kersan ini dan mulai menetap membangun pondok," terangnya, Minggu (25/4/2021).

Komplek pertama yang dibangun adalah gubuk Darun Naim dan sebuah musala panggung untuk tempat ibadah. Dua bangunan ini bertahan beberapa tahun hingga memasuki generasi kedua. 

Dengan dua bangunan itu, Ahmad Noer mulai merintis dakwah Islam di Kersan dengan metode pengajaran salafi murni (kitab kuning).

"Yang paling awal ya ini Darun Naim terbuat dari kayu yang masih digunakan sampai sekarang. Kalau musala panggungnya sudah direnovasi," ujarnya. 

Komplek Ponpes An Nur semakin berkembang pada generasi-generasi setelahnya. Beberapa gubuk tempat santri bermalam turut ditambah.

Seperti contoh Darussalam, Darul Firdaus, Darul Muttaqin, dan Darul Ma'wa. Sementara dua gubug lainnya diambil dari nama-nama perempuan zaman Rasulullah di komplek santri putri.

Selain itu, kata Kholid, juga turut dibangun perkantoran dan perpustakaan untuk menunjang pembelajaran santri.

Meski tak ada pendidikan formal di dalam pondok, bagi santri yang hendak menuntut pendidikan formal diperbolehkan sekolah di luar pondok.

"Masa keemasan pondok ini pada generasi kedua dan ketiga. Santri yang menetap saja lebih dari 300 orang. Makanya setiap gubuk dibuat beberapa kamar dengan nama daerah masing-masing. Ada Limpung Batang, Demak, Pekalongan, dan daerah lainnya sebagai penanda," tuturnya. 


Cikal Bakal Lahirnya Pondok-pondok

Menjadi salah satu pondok tertua di Kabupaten Kendal, Ponpes An Nur Kersan telah melahirkan ribuan santri dari berbagai daerah. Bahkan, banyak alumni PP An Nur Kersan yang berhasil membangun pondok di sekitar Kabupaten Kendal.

Seperti contoh, ponpes Wasilatul Huda di Desa Tamangede Gemuh, ponpes Raoudlotul Mutaallimin di Desa Pamriyan Gemuh, ponpes di Pidodo Wetan Patebon, ponpes di Sukorejo dan beberapa pondok lain di luar daerah yang berhasil didirikan para alumni santri. 

"Kalau yang masih ada hubungan keluarga, ada 6 pondok pesantren di Kendal berdiri setelah Ponpes An Nur Kersan. Termasuk dari Kiyai Izzudin yang saat ini sudah membangun pondok pesantren di dekat PP An Nur," ujarnya. 

Tak Mengenal Umur

M Kholidil Wafa menuturkan, dengan berpegang pada pengajaran salafi murni, santri PP An Nur Kersan tidak memandang umur. Bahkan, katanya, ada juga santri senior yang berusia di atas 60 tahun masih menetap dan tinggal di lingkungan pondok.

Mereka mengikuti kegiatan mengaji kitab para santri lain 5 kali dalam sehari. Termasuk mengikuti madrasah diniyah setiap malamnya. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved