Berita Kesehatan
Masih Suka Konsumsi Telur Setengah Matang? Pertimbangkan 4 Risiko Ini Sebelum Melanjutkan
Bukan hanya mengandung protein berkualitas tinggi, telur juga sering disebut sebagai sumber mulitivitamin dan mineral alami
TRIBUNJATENG.COM – Sudah diketahui oleh banyak orang bahwa telur adalah salah satu makanan tersehat yang baik untuk dikonsumsi.
Telur terbukti mengandung banyak nutrisi penting dan dapat memberi manfaat kesehatan yang mengesankan.
Bukan hanya mengandung protein berkualitas tinggi, telur juga sering disebut sebagai sumber mulitivitamin dan mineral alami.
Baca juga: Resep Kacang Telur Renyah Gurih Bisa Jadi Suguhan Lebaran
Baca juga: Cepat Mengolahnya dan Lezat, Ini 11 Tips Masak Telur agar Lebih Enak dari Koki
Merangkum Australian Egss, berikut ini adalah beberapa kandungan gizi yang bisa diperoleh dalam telur:
- Vitamin D
- Vitamin A
- Vitamin E
- Vitamin B12
- Vitamin B2 (Riboflavin)
- Vitamin B5 (Pantothenic asam)
- Zat besi
- Fosfor
- Folat
- Selenium
- Kolin
- Asam lemak omega 3
Selain bergizi, telur juga tergolong bahan makanan mudah diolah sehingga lumrah jika banyak orang menyukainya.
Telur setengah matang adalah salah satu sajian telur yang punya penggemarnya tersendiri.
Oleh beberapa orang, telur setengah matang bahkan dianggap lebih nikmat daripada telur yang dibuat matang sempurna.
Tapi, tahukah Anda mengenai adanya risiko makan telur setengah makan bagi kesehatan?
Beberapa risiko makan telur setengah matang ini kiranya baik untuk dipertimbangkan:
1. Telur setengah matang mungkin terkontaminasi bakteri
Melansir Health Line, telur setengah matang masih mungkin mengandung Salmonella, sejenis bakteri yang mudah menyebabkan penyakit.
Bakteri Salmonella ini bukan hanya dapat ditemukan di cangkang telur, tapi juga di dalam telur.
Jika telur dikonsumsi setengah matang, maka ada kemungkinan bakteri Salmonella yang ada pada telur belum mati karena suhu tidak panas.
Mengonsumsi telur setengah matang yang terkontaminasi bakteri ini dapat menyebabkan keracunan makanan Salmonella.
Beberapa gejala keracunan makanan atau infeksi Salmonella yang bisa terjadi, termasuk:
- Kram perut
- Diare
- Perut mual
- Demam
- Sakit kepala