Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Penanganan Corona

Klaster Tarawih, Pemkab Banyumas Tutup Sementara Masjid dan Mushola di Desa Pekaja dan Tanggeran

Dimana terdapat 7 orang positif yang sekarang sedang menjalani karantina di RK Diklat Baturraden mulai 26 April 2021

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Permata Putra Sejati
Warga di Desa Pekaja, Kecamatan Kalibagor, Banyumas, saat menjalani pemeriksaan PCR setelah adanya kasus positif klaster tarawih di Desa tersebut, pada Jumat (30/4/2021) 

TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS - Usai ditemukannya klaster tarawih di Banyumas, Tim Satgas Covid akhirnya menutup Masjid dan Mushala di Desa Pekaja, Kecamatan Kalibagor dan Desa Tanggeran, Kecamatan Somagede. 

Kedua Desa itu juga telah melakukan disinfeksi secara menyeluruh.

Kepala Dinas Kesehatan Banyumas, Sadiyanto menuturkan jika Satgas menutup 2 masjid dan 2 mushola di masing-masing wilayah tersebut.

Sebelumhya sempat diberitakan jika penambahan kasus Covid-19 muncul dari klaster tarawih, tepatnya di Desa Pekaja, dan Kacamatab Kalibagor, dan Desa Tanggeran, Kecamatan Somagede. 

Kasus tersebut bermula dari dua orang warga Desa Pekaja yang positif Covid. 

Kemudian dari pihak Dinkes lakukan tracing dan ditemukan total 44 orang positif 

Sementara itu untuk kluster tarawih lainnya terjadi pula di Desa Tanggeran, Kecamatan Somagede.

Dimana terdapat 7 orang positif yang sekarang sedang menjalani karantina di RK Diklat Baturraden mulai 26 April 2021.

Setelah diketahui kasus positif, puskesmas langsung koordinasi dengan satgas desa.

"Warga desa sekitar sudah diberikan edukasi untuk tarawih di rumah. 

Masalahannya di lapangan itu ada kelompok jamaah tertentu yang berpindah masjid ke wilayah lain, sehingga tracking berkembang ke masjid wilayah lain," ungkap Sadiyanto kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (30/4/2021). 

Terkait lemahnya penegakan prokes pada saat tarawih, diakui oleh warga setempat, yaitu Iqro (40) warga RT 2 RW 2, Desa Pekaja, yang mengatakan selama ini banyak warga tidak pakai masker saat tarawih. 

"Kalau jarak sebenarnya diatur, tapi kalau pakai masker sepertinya banyak warga acuh dan tidak pakai saat tarawih," katanya. 

Sementara itu Bulat Banyumas, Achmad Husein terus mengingatkan agar patuh prokes. 

"Operasi masker kita tingkatkan lagi, walau saya paham masyarakat sudah jenuh.

Sehingga tracing kita percepat dan perluas dan tetap jaga komorbid," katanya. 

Menurut Husein kesadaran masyarakat menjadi solusi paling ampuh mencegah penyebaran covid-19. (Tribunbanyumas/jti) 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved