Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Cerita Mereka yang Tetap Mudik Lebaran: Faizi Hanya Ingin Kumpul dengan Ayah di Hari Idul Fitri

Faizi mengaku hendak mudik ke Kebumen. Alasan mudik yaitu untuk merayakan hari raya Idul Fitri bersama ayahnya

Editor: rustam aji
TRIBUNNEWS
Faizi (29), pemudik 

"Tempat hiburan kayak mal, wisata, dibuka, tapi kenapa mudik dilarang? Bukannya sama saja memungkinkan terjadinya kerumunan?," Ucap Faizi.

Menurut Faizi, kontradiktif antara aturan larangan mudik dengan dibukanya tempat-tempat hiburan seperti mal dan obyek wisata merupakan hal yang lucu. Faizi menuturkan, beberapa waktu belakangan, sejumlah mal dan tempat wisata ramai dibanjiri pengunjung.

"Sekarang mal ramai, tempat wisata juga ramai dikunjungi warga. Kan jadinya lucu, sama-sama saja ada kerumunan," ujar Faizi.

"Kalau tempat wisata dan mal masih buka dan ramai, harusnya mudik engga usah dilarang. Kan jadinya sama saja (sama-sama menimbulkan kerumunan)," sambung dia.

Atas dasar itu, Faizi mengharapkan agar pemerintah mengkaji ulang kebijakan-kebijakan yang dinilainya kontradiktif. Utamanya kebijakan-kebijakan terkait penanganan pandemi Covid-19.

"Ya harusnya dikaji ulang aturan-aturan soal Covid-19 ini. Di sisi mudik ada larangan, di sisi lain tempat-tempat hiburan masih buka. Jadi engga efektif," ujar dia.

Selain itu, Faizi turut berharap agar pandemi Covid-19 segera berlalu. Pandemi Covid-19, lanjut dia, membuat hidup masyarakat menjadi lebih berjarak satu dengan yang lain.

Yang biasanya bisa saling silaturahmi, sekarang menjadi sulit. Dan juga, pandemi Covid-19 telah merugikan Faizi secara materil.

"Harapannya semoga pandemi Covid-19 bisa segera berlalu. Karena pandemi Covid-19 ini membuat hidup susah, kita jadi berjarak untuk silaturahmi," ujar Faizi.

"Lalu karena pandemi juga saya ada potongan uang kerja. Yang biasa terima uang rokok mingguan, kini tidak. Kini cuma terima gaji," sambung dia.

 Idul Fitri dengan Anak Istri di Banjar

Sementara itu,  Rendi Saputra (30) duduk termenung di sebuah anak tangga di sekitaran lokasi pintu keberangkatan kereta api (KA) yang ada di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin (3/5) sekira pukul 14.00 WIB. Rendi, panggilan akrabnya, terlihat membawa sebuah tas ransel, kardus, dan koper.

Tak banyak yang dilakukan Rendi. Dia hanya berdiam diri, beberapa kali melihat jam, mengusap-usap kepalanya, dan sesekali memeriksa ponsel. Saat dihampiri Tribun Network, Rendi mengungkapkan bahwa dia sedang menunggu kereta api (KA) yang akan membawanya ke Kota Banjar tiba di Stasiun Pasar Senen.

"Ini lagi menunggu kereta. Hari ini berencana mudik untuk kumpulan bareng keluarga, silaturahmi di hari raya Idul Fitri. Mudiknya ke Banjar," tutur Rendi saat berbincang dengan awak Tribun Network.

Rendi telah bertahun-tahun menjadi seorang wiraswasta di DKI Jakarta. Dia mengaku ingin merayakan Hari Raya Idul Fitri di kampung halamannya di Kota Banjar, Jawa Barat.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved