Berita Viral
Nani Sempat Pulang ke Majalengka Sebelum Kirim Sate Beracun, Gelagatnya Dibocorkan Orangtua
Nani sempat pulang terlebih dahulu ke rumah orangtuanya sebelum mengirimkan sate ayam beracun yang menewaskan anak driver ojek online
TRIBUNJATENG.COM - Sosok dan gelagat Nani Aprilia Nurjaman (25) alias NA dibocorkan oleh sang ayah, Maman, saat pulang ke rumahnya di Majalengka, Jawa Barat.
Nani sempat pulang terlebih dahulu ke rumah orangtuanya sebelum mengirimkan sate ayam beracun yang menewaskan anak driver ojek online Naba Faiz Prasetya (10).
Kampung halamannya berada di Dusun Sukaasih, Desa Buniwangi, Kecamatan Palasah, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Ia pulang untuk bertemu kedua orangtuanya di rumah.
Baca juga: Foto Nani Pengirim Sate Beracun 7 Tahun Lalu Bikin Salah Fokus, Netizen: Emang Hobinya
Baca juga: Reaksi Nani saat Tahu Sate Beracun Kirimannya Salah Sasaran, Malah Tewaskan Anak Driver Ojol
Maman, ayah Nani mengatakan, putrinya sempat pulang ke Majalengka pada awal puasa sekitar tanggal 13 April.
Menurut Maman, anak gadisnya itu memang rutin pulang setiap tahun.

"Baru ketemu awal puasa ini. Di rumah selama 3 hari lalu berangkat lagi. Setiap tahun juga pulang," ucap Maman.
Setelah bertemu orangtuanya, Nani pun kembali ke Bantul, Yogyakarta.
Pada Minggu 25 April 2021, Nani mengirim paket sate beracun yang menewaskan bocah 10 tahun.
Maman baru mengetahui kabar anaknya jadi pengirim sate beracun di media sosial.
Dengan perasaan terkejut, kabar itu pun baru Maman tahu kemarin siang.
"Pasti kaget, tak menyangka. Baru tadi siang ini tahu dari media sosial," ucap Maman lagi.
Maman menceritakan, putrinya tersebut sudah 10 tahun tinggal di Bantul, Yogyakarta untuk bekerja.
Meski begitu, Maman bercerita Nani setiap tahun mudik ke Buniwangi dan berlebaran di sana.
"Kalau tidak salah 2014 ia berangkat kerja ke Bantul. Setelah lulus SMP, pulang setiap Lebaran. Tapi sebelum puasa (kemarin) dia sempat pulang juga," kata Maman.
Nani jadi pelaku pengirim sate beracun kalium sianida yang seharusnya ditujukan kepada seorang polisi berpangkat Aiptu bernama Tomi.
Perempuan berusia 25 tahun tersebut memakai jasa Bandiman, driver ojol untuk mengirim sate ke Aiptu Tomi.
Singkat cerita, sate tersebut malah salah sasaran ke anak driver ojol berusia 10 tahun, Naba Faiz Prasetyo.
Setelah mengunsumsi sate tersebut, Naba Faiz Prasetyo meninggal dunia.
Kini, wanita bertubuh tinggi tersebut sudah diamankan di Polres Bantul untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Sementara itu, Maman sempat mengungkap sifat asli sang anak yang diketahuinya.
Nani diceritakan Maman sebagai pribadi yang pendiam.
Maman menyebut, sang putri jarang bercerita tentang kegiatannya maupun kisah asmaranya.
"Kelakuan di rumah pendiam, jarang cerita apapun, terutama asmara juga tidak," ujarnya Maman.
Meski Nani pendiam, Maman tahu betul sang putri merupakan sosok baik hati.
"Orangnya mah baik, tapi emang pendiam. Di rumah aja kemarin diam saja," sambungnya.
Terkait jerat hukum yang sudah menanti Nani, Maman hanya bisa pasrah.
Maman berharap, ada keringanan hukuman untuk sang putri.

Sakit Hati
Bukan untuk Naba (8), Nani nyatanya hendak mengirim sate sianida ke mantan gebetannya, Tomy.
Nani Aprilliani Nurjaman diduga sudah merencanakan mengirimkan sate sianida kepada Tomy yang dikabarkan merupakan anggota polisi.
Diketahui Nani merupakan pegawai di sebuah salon.
Ia memiliki pelanggan, satu di antaranya T.
Nani pernah menjalin hubungan dengan T.
Hingga kemudian T menikah dengan orang lain, Nani merasa sakit hati.
Itu lah yang membuat Nani nekat mengirim sate yang dicampur KCN atau kalium sianida namun salah sasaran.
Dibisiki R
Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Ngadi mengatakan tersangka Nani Aprilliani mendapat ide memberikan racun sianida dari temannya berinisial R.
Sosok berinisial R tersebut seorang pria yang merupakan pelanggan salon tempat Nani bekerja.
Selama ini tersangka Nani dan R berteman baik.
Tersangka pun sering bercerita tentang berbagai masalah pada R.
Termasuk sakit hati R kepada Tomy, yang sama-sama pelanggan salon tersebut.
Pria berinisial R tersebut sebenarnya menaruh hati kepada Nani.
Namun, cintanya bertepuk sebelah tangan.
Karena Nani mencintai pria lain, yaitu Tomy.
Kerap mendengar curhatan Nani, R pun akhirnya mengurai siasat licik.
Sosok R tersebut memberikan saran agar Nani mengirimkan makanan yang sudah dibubuhi racun kepada Tomy melalui ojek online.

Hanya Ingin Bikin Tomy Diare
Lebih lanjut, Nani pun mengurai pengakuan mengejutkan kepada polisi.
Nani menyebut bahwa dirinya hanya ingin memberikan pelajaran saja kepada Tomy, alih-alih menewaskan sang mantan.
Ya, meski sakit hati, Nani hanya ingin membuat Tomy diare.
"Pengakuan sementara untuk memberi pelajaran, tujuannya hanya untuk diare.
Menurut teman tersangka obat hanya berdampak mules sama mencret saja. Tapi kan kita masih memastikan,"kata AKP Ngadi, Senin (03/05/2021).
Beli Racun Online
Mengenai racun sianida, Nani membelinya di e-commerce.
Nani membeli racun sianida sekitar bulan Maret 2021.
Awalnya, Nani memesan sodium sianida, namun barang yang diterimanya justru kalium sianida.
Dua racun jenis sianida itu nyatanya sama-sama mematikan.
Setelah pesanan datang, tersangka Nani kemudian mencampurkan racun tersebut ke bumbu sate ayam tersebut.
"Untuk berapa takarannya baru kami dalami, kalau menurut pengakuan hanya satu sendok. Bentuknya semacam bubuk kristal kemudian dihaluskan," lanjut AKP Ngadi.
Sederet Fakta Pengakuan Nani Pengirim Sate Sianida, Dibisiki Sosok Ini buat Beli Racun (kolase Instagram)
Dari hasil pendalaman polisi, pelaku ini memesan KCN atau kalium sianida di toko daring sebanyak 250 gram.
"250 gram harganya Rp 224.000," kata Kapolres Bantul AKBP Wachyu Tri Budi Sulistiyono di Mapolres Bantul, Senin (3/5/2021).
Direskrimum Polda DIY Kombes Burkan Rudy Satria menyampaikan kalium sianida jenis padat itu ditaburkan ke bumbu sate tersebut. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribun Bogor dengan judul Sempat Pulang ke Majalengka Sebelum Kirim Sate Sianida, Ayah Ungkap Sikap Nani di Rumah