Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pemalang

Praktik Travel Gelap di Pemalang, Joko Berani Bayar Rp 3 Juta Untuk Perjalanan Pemalang - Lampung

Sebut saja Joko pria paruh baya asal Pemalang, yang kebingungan mencari transportasi menuju Lampung

Penulis: budi susanto | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Budi Susanto
Sejumlah penumpang dari luar daerah turun dari bus yang singgah ke Terminal Tipe A Pemalang, Selasa (4/5/2021). 

TRIBUNJATENG.COM, PEMALANG - Sebut saja Joko pria paruh baya asal Pemalang, yang kebingungan mencari transportasi menuju Lampung.

Bersama istrinya, ia nampak linglung saat mendatangi tempat parkir di Terminal Tipe A Pemalang.

Pria yang mengenakan kemaja putih itu, datang ke terminal untuk mencari moda transpotasi yang berani mengantarkannya ke mudik Lampung.

Kedatangan Joko disambut beberapa orang berkaos hitam, yang menawarkan jasa untuk mengantarkannya ke Lampung.

Mereka pun berembuk di sebuah warung yang ada di tempat parkir Terminal Pemalang.

Pria yang mengenakan kaos hitam, menawarkan kendaraan berplat hitam dengan jasa mencapai Rp 5 juta untuk satu orang.

Harga tersebut dikatakan pria berkoas hitam itu tak seperti biasanya, lantaran adanya larangan mudik.

Mendengar tawaran dengan harga fantastis, Joko diam sejenak, lalu melakukan negosiasi.

Bak menghadapi transaksi gelap sepekat warna plat nomor travel yang ditawarkan, Joko berujar, ia hanya mampu Rp 3 juta.

"Tidak mampu kalau Rp 5 juta, separuhnya saja maksimal Rp 3 juta, saya kan berdua sama istri jadi Rp 5 juta sampai Rp 6 juta, masak tidak ada potongan," jelasnya, Selasa (4/5/2021) pagi.

Negosiasi Joko pun dijawab dengan tawa sinis oleh pria berbaju hitam yang berbincang dengannya.

Meski demikian, ia menyetujui negosiasi tersebut.

"Ya sudah nanti saya kabari, jam 13.00 WIB berangkat. Sini minta nomor telponnya, nanti saya jemput di rumah," ucap pria berbaju hitam itu.

Tak lama, setelah saling menukar nomor telpon, mereka beranjak pergi dari kawasan terminal.

Negosiasi yang dialami Joko, merupakan potret praktik travel gelap di tengah larangan mudik di Pemalang.

Bahkan negosiasi jasa transpotasi yang bukan diperuntukan untuk angkutan umum itu, dilakukan di terminal Pemalang.

Adanya praktik travel gelap tersebut ditanggapi Suroso, Kepala Terminal Tipe A Pemalang.

Menurutnya, praktik travel gelap harus ditindak, terutama di tengah larangan mudik.

"Kenapa dinamakan travel gelap karena ber plat nomor hitam, dari situ saja sudah melanggar aturan karena bukan kendaraan khusus untuk angkutan umum yang biasanya berplat kuning," katanya.

Terkait penindakan, Suroso menuturkan, harus ada sinergi antara Pemda, dan Kepolisian.

"Sinergi harus dilakukan, karena dalih dari pengemudi travel gelap mengantar saudara

. Untuk itu dalam penindakan bisa diminta menunjukan identitas, jika pengemudi dan penumpang yang dibawa beralamat sama, berarti benar ada Ikatan saudara, namun jika tidak ada indikasi bahwa itu travel gelap," imbuhnya.

Terpisah, Kasatlantas Polres Pemalang, AKP Arfian Riski Dwi Wibowo, menambahkan, razia terus dilakukan mendekati Lebaran.

"Hal itu untuk mengatasi adanya praktik transportasi yang tak seharusnya digunakan untuk umum seperti travel gelap.

Untuk itu kamu akan masifkan razia di jalan raya khususnya kendaraan yang masuk wilayah Pemalang," tambahnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved