Berita Kajen
Bupati Asip: Aplikasi Simpel Desa Permudah Berbagai Layanan Publik
Desa Wonorejo, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan terpilih menjadi desa diterapkannya Simpel Desa.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Desa Wonorejo, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan terpilih menjadi desa diterapkannya aplikasi sistem informasi managemen dan pelayanan desa (Simpel desa) yang disediakan oleh pemerintah untuk membantu masyarakat mengetahui informasi terbaru desa. Tak hanya itu, Simpel Desa juga memfasilitasi Bumdes memasarkan produk.
Peluncuran inovasi smart village berbasis web dan aplikasi tersebut dilaksanakan di Balai D

esa Wonorejo, Senin (3/5/2021).
Bupati Pekalongan Asip Kholbihi mengatakan simpel desa adalah salah satu upaya mewujudkan Sustainable Development Goals ( SDGs) desa. SDGs desa ini merupakan perintah dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) agar seluruh desa di dunia bisa membangun desanya dengan baik, warga masyarakat mendapat akses ke pemerintah secara baik, dari tingkat kesehatan, pendidikan, ekonomi, semuanya juga berjalan dengan baik.
"Desa-desa di Kabupaten Pekalongan yang jumlahnya 273, mempunyai setidaknya empat sumber daya yang kalau dimaksimalkan, maka akan menjadi kekuatan utama dalam mendukung terwujudnya SDGs desa," kata Bupati Asip.
Melalui simpeldesa ini, Bupati Asip juga meminta Kades Wonorejo mendidik anak muda agar lebih produktif dalam penggunaan smartphone dan bisa memberikan nilai lebih.
"Saya pesen monggo kita dukung aplikasi ini, kemudian agar dimanfaatkan sebaik-baiknya," pesannya.
Asip juga mengapresiasi PT Telkom dan Pemdes Wonorejo atas inovasi itu. Ia mengatakan, aplikasi itu akan membantu jalannya roda pemerintahan di era digital saat ini.
"Aplikasi ini bisa menjalin konektivitas antar warga. Di bidang ekonomi, bahkan bisa saling menawarkan produk mereka," ucapnya.
Wahyu Andi Prasetyoatmojo, kepala desa Wonorejo menyampaikan simpel desa, mengacu kebijakan dari pusat bahwa prioritas dana desa tahun 2021 salah satunya adalah digitalisasi desa.
"Desa harus mandiri, siap dalam layanan, regulasi, apalagi yang berhubungan dengan SDGs pembangunan berkelanjutan, ke depannya untuk masalah data, pembangunan fisik, human progres, pembangunan manusia, sumber daya manusianya harus siap, harus kerja untuk maju bersama,"
Sementara itu GM Witel Pekalongan Nanang Setyo Utomo berharap pihaknya bisa memberikan sumbangsih dalam aplikasi simpel desa tersebut.
"Sebagaimana namanya simpel desa, harapannya kita membuat semuanya simpel. Jadi simpel informasinya, simple pengurusan keperluan-keperluan yang berkaitan dengan desa, dan juga simpel dalam peningkatan perekonomian di desa," katanya.
Selain itu, segala sosialiasi dari desa maupun kabupaten akan langsung sampai ke warga melalui aplikasi. Simpel desa juga punya menu emergency button (tombol darurat).
"Jadi ketika ada kejadian atau bahaya, warga atau pemdes tinggal memencet tombol itu. Banyak lagi menu yang lain. Semua ada di sana," imbuhnya.
Pihaknya juga berterimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Pekalongan yang telah memberi ruang untuk meluncurkan aplikasi tersebut di Desa Wonorejo.
"Ini suatu kehormatan. Maka kami akan berikan pelayanan yang prima," tambahnya. (*)