Berita Kajen
Komisi III DPRD Bahas Sistem Transportasi Anak Sekolah
Komisi III DPRD bersama Pemkab Pekalongan mulai bahas sistem transportasi anak sekolah.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Komisi III DPRD bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pekalongan mulai bahas sistem transportasi anak sekolah, di ruang rapat rapat Komisi III DPRD Kabupaten Pekalongan, Selasa (4/5/2021).
Dalam pembahasan bersama Dinas Pendidikan, Dinas Perhubungan hingga Satlantas Polres Pekalongan, muncul beberapa alternatif usulan dalam pembahasan tersebut.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan Siti Masruroh mengatakan, sistem transportasi anak sekolah ini sangat mendesak diwujudkan.
Sebab, masih sangat banyak siswa SMP yang menggunakan sepeda motor.
"Banyak sekali anak SMP yang berangkat sekolah menggunakan sepeda motor, padahal belum memiliki SIM dan ini sangat berisiko," katanya.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Pekalongan Wahyu Kuncoro menawarkan beberapa alternatif. Di antaranya, memanfaatkan angkutan umum yang telah ada. Namun, kata dia, diatur jam-jam khusus untuk anak sekolah.
"Jadi angkutan umum itu khusus melayani anak sekolah hanya saat jam-jam berangkat dan pulang dan ini bisa diatur demikian," ucapnya.
Wahyu menjelaskan dengan mekanisme itu akan menciptakan simbiosis mutualisme yang baik dengan
sopir angkutan.
Namun, memang ini perlu pengkajian subsidi tarif. :Nantinya tarif angkutan umum khusus anak sekolah," jelasnya.
Pemanfaatan mobil desa siaga juga muncul sebaga alternatif. Namun forum rapat mengkhawatirkan itu justru akan memunculkan masalah baru di desa.
Misalnya mengenai soal biaya bensin, honor, dan tumpang tindih operasional mobil siaga.
Alternatif lain yang kuat dibicarakan yakni kerja sama dengan pengusaha armada travel. Travel yang banyak beroperasi saat malam, akan dimanfaatkan sebagai angkutan sekolah saat pagi dan sore.
Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Pekalongan Munir menjelaskan, semua alternatif yang muncul akan dibahas kembali pada rapat selanjutnya.
Dalam jangka panjang, pihaknya akan meminta Pemkab Pekalongan melakukan kajian sistem tranportasi anak sekolah.
"Final adalah terbitnya rencana induk transportasi pelajar. Sehingga Kabupaten Pekalongan punya sistem transportasi khusus anak sekolah yang baik dan memadai."
"Selain itu juga menurunkan angka kecelakaan lalulintas dengan korban dibawah umur," imbuhnya. (*)