Layanan Internet Video Diprediksi Melonjak Saat Lebaran, Operator Seluler Siagakan Pekerja 24 Jam
Idul Fitri tahun ini akan terasa berbeda karena adanya larangan mudik dan bepergian dari pemerintah. Silaturahmi virtual pun jadi salah satu opsi
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Idul Fitri tahun ini akan terasa berbeda karena adanya larangan mudik dan bepergian dari pemerintah. Silaturahmi virtual pun jadi salah satu opsi agar meminimalisir risiko terpapar covid-19.
Terkait hal tersebut, pemerintag menjamin kualitas layanan internet selama lebaran agar tidak menganggu agenda silaturahmi masyarakat. "Kualitas layanan internet kita pastikan tetap bagus dan mencukupi secara kapasitas, sehingga mudik virtual di mana masyarakat bisa video call, memanfaatkan telekonferensi dengan keluarga bisa tercukupi," kata Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Dedy Permadi, Jumat(7/5).
Pemerintah telah menyiapkan langkah antisipasi dalam mencegah terjadinya lonjakan bandwidth internet saat Lebaran di masa pandemi Covid-19. Bandwidth internet adalah jumlah konsumsi transfer data yang dihitung dalam satuan waktu byte per second (bps).
"Pasti (ada antisipasi dan persiapan). Kami di Kominfo setiap tahun ketika bulan puasa jelang Lebaran dan ketika Lebaran pasti melakukan langkah-langkah antisipasi lonjakan bandwidth internet," kata Dedy.
"Apalagi di masa Lebaran virtual ini di mana mudik dilarang, masyarakat tidak mudik, maka pasti bandwidth akan melonjak secara drastis," ujarnya.
Kemenkominfo akan melakukan kerja sama dengan para operator seluler untuk menawarkan layanan dengan jangkauan yang berkualitas guna menunjang Lebaran virtual tahun ini. "Saya yakin rekan-rekan di operator seluler sudah melakukannya, yaitu menawarkan paket-paket khusus atau layanan khusus baik dari kualitas maupun jangkauan, supaya mudik virtual ini terdukung apa pun jenis SIM card-nya," ucap Dedy.
Terpisah, Direktur and Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa mengatakan pihaknya akan mengerahkan sekitar 40 unit mobile BTS(MBTS) di berbagai lokasi untuk mencegah lonjakan trafik. Menurut I Gede, meski ada larangan mudik dari pemerintah trafik diprediksi akan meningkat.
"Meskipun ada larangan mudik, namun trafik kemungkinan tetap akan naik secara signifikan seperti Lebaran tahun lalu. Kami memperkirakan trafik akan meningkat sekitar 20% di layanan data. Layanan streaming video/musik, instant messenger, gim, dan media sosial akan mendominasi," ujar I Gede.
"Selain itu, layanan video conference dan video call akan naik sebagai sarana bersilaturahmi karena banyak pelanggan yang tidak bisa mudik dan berkunjung ke sanak famili," tambahnya.
Persiapan jaringan lainnya lanjut I Gede adalah berupa pengaturan trafik internet ke arah upstream arah Malaysia dan Australia menjadi 1,5x dan menggunakan 2 exchange Singapura dan Australia. Selanjutnya, tim juga telah mengidentifikasi sekitar 800 titik lokasi yang menjadi pusat mobilitas masyarakat antara lain pusat perbelanjaan dan lokasi wisata serta tempat ibadah.
Meski ada larangan mudik, optimisasi jaringan juga tetap dilakukan di sepanjang jalur tol Jawa dan Sumatera, bandar udara, terminal bus antarkota, pelabuhan penyeberangan, stasiun kereta. Selain itu, kualitas jaringan di semua wilayah layanan tetap dipastikan, termasuk di berbagai kota dan area yang selama ini dikenal sebagai tujuan utama mudik. Meskipun kemungkinan tidak akan seramai saat lebaran sebelum pandemi, namun tetap dilakukan antisipasi agar setiap kebutuhan pelanggan atas layanan telekomunikasi dan data tetap terpenuhi secara maksimal.
Bahkan rekayasa pengalihan atau pemecahan trafik tetap disiapkan manakala terjadi kepadatan di suatu area. Dengan demikian, lonjakan trafik di suatu lokasi tidak akan menyebabkan congestion yang bisa menurunkan kualitas layanan kepada pelanggan.
“Kami juga telah menyiapkan antisipasi jika sewaktu-waktu terjadi accident yang tidak terduga, seperti misalnya banjir, gempa bumi, dan sebagainya yang sifatnya bencana alam atau juga karena faktor teknis, yang berpotensi menyebabkan terputusnya jaringan," ujar I Gede.
Untuk itu, tim XL Axiata akan siaga di lapangan 24 jam selama masa libur lebaran, selain juga ada tim yang terus memantau kondisi jaringan di seluruh wilayah layanan XL Axiata melalui pusat monitoring kualitas layanan XL Axiata - Customer Experience and Service Operation Center (CE&SOC) yang berada di kantor pusat di Jakarta.
Pada tahun lalu, libur Lebaran telah meningkatkan penggunaan layanan telekomunikasi dan data yang cukup signifikan, yaitu rata-rata meningkat sekitar 25%. Saat ini XL Axiata memiliki pelanggan sebanyak 56,02 juta pelanggan, dan diperkuat dengan lebih dari 147 ribu BTS, termasuk lebih dari 57 ribu BTS 4G.