Penanganan Corona
Tak Mau seperti India, Dinkes dan IDI Banjarnegara Sepakat Tak Kendor Perangi Covid-19
"Jangan sampai lengah seperti India, kasihan tenaga medis di sana. Soal kesehatan masyarakat Banjarnegara adalah tanggung jawab bersama,"
Penulis: khoirul muzaki | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Pandemi Covid-19 belum berakhir.
Namun masyarakat semakin longgar beraktivitas serta mengabaikan protokol kesehatan.
Komitmen bersama untuk memerangi Covid 19 perlu dikuatkan kembali agar penyebaran virus corona bisa ditekan.
Baca juga: Kisah Sriyanti Janda 16 Anak Asal Pemalang, Banting Tulang Jual Es Cendol, Rumah 3X6 Meter Penuh
Baca juga: Saya Jenggotan Gini Dikira Taliban, Kata Direktur KPK
Baca juga: Polisi Kerahkan 555 Personel Gerebek Sarang Narkoba di Kampung Ambon, 45 Orang Ditangkap
Baca juga: Berikan Bantuan Sembako, Anggota PWI dan IJTI Pati Prihatin Lihat Kondisi Dhuafa
Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Banjarnegara sepakat tak akan kendor menghadapi Covid 19.
Dinkes melihat masyarakat mulai longgar dalam manghadapi covid 19.
Karenanya Dinkes mengajak seluruh elemen masyarakat agar terus mengedukasi masyarakat secara bersama.
Kepala Dinkes Banjarnegara dr Latifa Hesti Purwaningtyas meminta seluruh elemen bersatu menghadapi Covid.
"Jangan sampai lengah seperti India, kasihan tenaga medis di sana.
Soal kesehatan masyarakat Banjarnegara adalah tanggung jawab bersama," kata dr Latifa, Jumat (7/5/2021).
Ia juga berharap pihak rumah sakit agar selalu berkomunikasi dengan Dinkes terkait penanganan covid.
Latifa berharap masyarakat turut aktif mengawasi jika ada pemudik yang mengalami gejala covid.
Sehingga tidak ada ledakan covid di Banjarnegara.
Sementara Ketua IDI Banjarnegara dr Agus Ujianto menyatakan saat ini harus tetap semangat menghadapi Covid 19.
Pemanfaatan teknologi, pelayanan online dalam Sarsipol merupakan salah satu upaya untuk mengurangi kontak fisik dengan masyarakat, serta mengurangi resiko menularkan dan tertular virus. (aqy)
Bersama kita lawan virus corona.