KNKT Ingatkan Pengguna Motor Matik Jangan Nekat ke Pegunungan: Kuat Naik, Tak Kuat Turun
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memperingatkan agar warga tidak menggunakan motor skutik atau matik ke pegunungan.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: Daniel Ari Purnomo
Penulis: Mamdukh Adi Priyanto
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG- Libur Lebaran seperti saat ini dimanfaatkan bagi sejumlah orang untuk berwisata. Tak ayal destinasi wisata pun riuh meskipun dalam masa pandemi.
Pengelola harus pandai untuk menerapkan arus pengunjung agar tidak terjadi kerumunan yang berpotensi penularan virus.
Objek wisata buatan dan alam menjadi jujukan. Wisata alam di daerah pegunungan kerap menjadi pilihan pelancong.
Keindahan panorama, udara yang segar, objek foto yang instragamable (bagus dipajang di platform media sosial Instagram) merupakan beberapa faktor wisatawan memilih wisata di pegunungan.
Objek wisata pegunungan di Jateng yang biasanya menarik banyak wisatawan antara lain Guci (Kabupaten Tegal), Dataran Tinggi Dieng (Banjarnegara-Wonosobo), Umbul Sidomukti (Kabupaten Semarang), Kaligua (Brebes) dan sebagainya.
Namun, jika anda berwisata ke daerah pegunungan, ada yang perlu diperhatikan. Terutama terkait keselamatan dalam berkendara.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memperingatkan agar warga tidak menggunakan motor skutik atau matik untuk digunakan saat bepergian ke pegunungan atau dataran tinggi.
Peringatan itu diungkapkan setelah tim investigasi KNKT melakukan survei di Gunung Lio Brebes. Di dataran tinggi ini, terdapat sejumlah objek wisata alam.
Selain itu, di pegunungan yang berbatasan dengan Kuningan Jawa Barat ini terbentang jalan provinsi yang menghubungkan Brebes-Salem-Bumiayu-Majenang Cilacap.
"Kami telah survei ke Gunung Lio, motor matik banyak sekali yang masuk jurang, setahun bisa 13-15 kali. Ternyata kami baru tahu, motor matik itu kuat nanjak nggak kuat turun," kata Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono kepada Tribun Jateng, Minggu (16/5/2021).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, sejumlah kejadian motor skutik masuk ke jurang lantaran rem blong.
Beberapa masuk jurang dan pengendara ada yang selamat karena tersangkut pohon di bibir tebing. Sejumlah kasus baru terungkap setelah beberapa hari ketika mayat pengendara skutik mulai membusuk di dasar jurang.
Lantaran seringnya kecelakaan, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPUBMCK) Provinsi Jateng memasang roller barrier di sejumlah titik terutama di tikungan.
Masyarakat sekitar juga ikut memasang pagar menggunakan bambu pembatas secara sukarela. Tujuannya, agar kecelakaan tunggal dimana pengendara masuk jurang bisa diminimalisir.