Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Terungkap, 60 Ribu Militer Amerika Dikerahkan untuk Tugas Rahasia ke Berbagai Negara di Dunia

Militer Amerika rahasia ini melakukan operasi di semua wilayah AS dan luar negeri, baik secara online dan offline, dan tugasnya termasuk mengalahkan t

Editor: m nur huda
Kamera malam tampilkan pasukan khusus AS bersiap menggelar operasi terhadap markas ISIS di provinsi Jowzjan, Afghanistan.(YouTube/Mirror) 

TRIBUNJATENG.COM, MOSKOW – Militer Amerika Serikat (AS) mengoperasikan 60.000 tentara rahasia yang kuat tanpa pengawasan Kongres.

Pengoperasian mereka menghabiskan setidaknya $ 900 juta setiap tahunnya.

Laporan mengejutkan ini dirilis majalah berita ternama AS, Newsweek. Sputniknews mengutip kabar itu, Selasa (18/5/2021) WIB.

Laporan itu menurut Newsweek dipublikasikan setelah melalui penyelidikan selama dua tahun.

Baca juga: 11 Tentara Militer Amerika Keracunan Antibeku, Awalnya Dikira Minuman Alkohol

Baca juga: Daftar Batalyon Kostrad yang Terima Latihan Khusus US Army, Ini Pesan Jenderal Andika Perkasa

Puluhan ribu tentara yang bertugas secara rahasia itu terlibat operasi di dalam maupun di luar negeri.

Jika keberadaannya dikonfirmasi, akan melanggar banyak undang-undang AS, serta Konvensi Jenewa tentang aturan konflik bersenjata.

Laporan majalah tersebut, dikatakan didasarkan pada lusinan permintaan Undang-Undang Kebebasan Informasi, analisis terhadap 1.600 resume dan posting pekerjaan, serta wawancara dengan beberapa orang yang terlibat di dalamnya.

Hasilnya menunjukkan tentara rahasia ini melakukan operasi di semua wilayah AS dan luar negeri, baik secara online dan offline, dan tugasnya termasuk mengalahkan teknologi yang semakin kompleks.

Lebih dari setengah pasukan dikatakan terdiri dari pasukan operasi khusus yang beroperasi di negara-negara di seluruh dunia, termasuk Pakistan, Yaman, negara-negara di Afrika Barat, dan bahkan Korea Utara dan Iran.

Spesialis intelijen yang terlibat dalam pengumpulan informasi, kontra-intelijen, dan ahli bahasa dilaporkan merupakan kontingen terbesar kedua.

Tentara AS antre dikirim ke berbagai medan tempur global maupun regional di Timur Tengah, Asia dan Afrika.
Tentara AS antre dikirim ke berbagai medan tempur global maupun regional di Timur Tengah, Asia dan Afrika. (Dok.Tribunnews)

Personel lain merupakan tentara siber yang terlibat dalam perang siber dan pengumpulan intelijen, dan bahkan dilaporkan bekerja untuk memanipulasi media sosial.

Ini praktik ilegal yang telah berulang kali dituduhkan oleh AS ke negara-negara seperti Rusia, Cina, dan Iran.

Program ini disebut-sebut sebagai "pengurangan tanda tangan", dan diperkirakan 10 kali lebih besar dari divisi operasi klandestin CIA.

Sekitar 130 perusahaan dikatakan terlibat, dengan hampir satu miliar dolar uang pembayar pajak dihabiskan untuk pembuatan dokumen palsu, pembayaran tagihan dan pajak, dan pembangunan identitas palsu yang kompleks.

Bank dan perusahaan kartu kredit dikatakan dibuat untuk melihat ke arah lain dari tentara rahasia ketika mencari aktivitas ilegal seperti penipuan dan pencucian uang.

Program tersebut juga dilaporkan mencakup komponen utama untuk mengalahkan sistem identifikasi dan biometrik modern, termasuk sidik jari dan pengenalan wajah, tidak hanya di luar negeri, tetapi juga di AS sendiri.

Inisiatif rahasia tersebut dilaporkan memiliki akses ke kantong pengambilan paspor dan visa asing asli, palsu, dan diubah oleh komunitas intelijen AS.

Sistem ini dikenal sebagai Manajemen Akuisisi Sampul, daftar identitas palsu yang sebelumnya tidak pernah dilaporkan yang mencatat mekanisme yang digunakan operator.

Seiring perubahan dokumen asing dan kekalahan sistem keamanan asing, operator tentara rahasia dilaporkan mengakses dan membuat perubahan pada pabean AS dan imigrasi untuk memastikan identitas palsu cocok sehingga tentara program dapat dengan aman kembali ke AS tanpa menimbulkan kecurigaan. .

Pasukan rahasia dilaporkan menyertakan bagian "Program Akses Khusus (SAP)" yang berisi rahasia tentang alat dan metode yang digunakan untuk mengelabui sidik jari sistem keamanan asing dan komponen pengenalan wajah.

Seorang pensiunan perwira senior mengatakan pada Newsweek tentang superioritas Amerika atas para pesaingnya dalam "perang" untuk mengalahkan "dunia transparan".

"Kami memenangkan perang ini, termasuk di sisi dunia maya, bahkan jika kerahasiaan tentang apa yang kami lakukan membuat penggambaran media tentang Rusia kembali terlihat setinggi tiga kaki," katanya.

Mantan pejabat senior yang tidak disebutkan namanya dari program tersebut mengaku kepada majalah tersebut saat ini, tidak ada yang benar-benar tahu seberapa besar program itu dijalankan.

Pejabat itu menambahkan segala sesuatu diterabas, mulai Konvensi Jenewa hingga pengawasan Kongres AS.(Tribunnews.com/Sputniknews/xna)

Berita terkait militer amerika

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul The New Pentagon Papers, AS Operasikan 60.000 Tentara Khusus untuk Tugas Rahasia

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved