Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Kisah Jenazah yang Tertukar: Kok Reihan Jadi Gemuk?

Jasad yang tertukar adalah Reihan Khalik, warga Bojongloa Kaler, Kota Bandung yang tewas tenggelam di Pantai Santolo Garut, Jawa Barat.

Editor: galih permadi
Cipta Permana/Tribun Jabar
jenazah wisatawan yang tertukar kembali di bawa petugas ambulans Desa Cikelet untuk dikembalikan ke Garut, setelah sempat tiba ke rumah duka di Jalan Babakan Ciparay, Kota Bandung, Selasa (18/5/2021) 

TRIBUNJATENG.COM, BANDUNG -- Cerita jenazah korban tenggelam di Kota Bandung yang tertukar.

Jasad yang tertukar adalah Reihan Khalik, warga Bojongloa Kaler, Kota Bandung yang tewas tenggelam di Pantai Santolo Garut, Jawa Barat.

Jenazah tersebut diketahui tertukar dengan korban yang juga tenggelam di pantai yang sama.

Tertukarnya jenazah tersebut diketahui setelah tiba di rumah duka di Kopo, Bandung dari Puskesmas Cikelet, Garut 

Setibanya di rumah duka, keluarga korban kaget karena jenazah yang datang tak memiliki ciri-ciri seperti Reihan Khalik.

Saat yang bersamaan, Puskesmas Cikelet juga menginformasikan adanya temuan jenazah oleh Basarnas yang ciri-cirinya lebih mirip ke Reihan.

Jenazah Reihan Khalik (17) salah seorang wisatawan asal Bojongloa Kaler, Kota Bandung yang ditemukan meninggal dunia, setelah sempat dinyatakan hilang selama tiga hari saat bermain air di Pantai Santolo dalam momen libur lebaran, dipastikan tertukar dengan jenazah lain.

Kepastian tertukarnya jenazah tersebut, setelah pihak keluarga Reihan Khalik meyakini adanya kejanggalan pada ciri fisik dari jenazah yang telah dibawa dan tiba ke rumah duka.

Saat tiba di rumah di Jalan Babakan Ciparay Gang Ata Kiria I, RT 02 RW 11, Kelurahan Kopo, Kecamatan Bojong Loa Kaler Kota Bandung dengan ciri yang dimiliki siswa kelas XI SMKN 8 Bandung tersebut.

"Sejak awal jenazah itu datang dan di buka dari keranda, saya sudah curiga, kok kayak beda.

Soalnya kalau Reihan itu postur badannya kecil (kurus) kalau ini gemuk.

Dan saya feeling saya yakin ini bukan Reihan, makanya kami sepakat untuk dikembalikan saja ke Garut dan menunggu Reihan datang," ujar salah seorang sepupu Reihan yang tidak ingin dipublikasikan namanya, saat ditemui di sekitar rumah duka, Selasa (18/5/2021).

Hal senada juga disampaikan oleh tetangga dari Reihan yaitu, Yayan Mulyana.

Menurutnya bahwa selain postur tubuh yang berbeda, tapi juga dugaan jenazah tertukar diperkuat oleh keterangan dari pihak Puskesmas Desa Cikelet, yang menginformasikan adanya temuan jenazah yang menyerupai Reihan Halik oleh tim SAR.

Jenazah itu memiliki ciri mengenakan celana pendek biru yang diduga sesuai dengan yang dikenakan Reihan Halik, saat bermain di pantai sebelum terkena musibah.

"Tadi setelah jenazah itu sampai di sini, petugas pengantar jenazah dari Desa Cikelet yang di ambulans dapat informasi, bahwa tim Basarnas menemukan jenazah lain yang datang ke Puskesmas Cikelet, dengan ciri-ciri mengenakan celana pendek biru.

Setelah difoto dan kami konfirmasi kepada pihak keluarga dan teman-temannya yang ikut ke Santolo (pantai) bahwa postur jenazah dan celana itu mirip seperti yang dipakai Reihan saat di pantai, sehingga kami yakin ini tertukar," ucapnya di lokasi yang sama.

Atas kesepakatan dari pihak keluarga Reihan Khalik, jenazah salah alamat tersebut, akhirnya dikembalikan menggunakan ambulans ke Garut untuk selanjutnya di bawa oleh keluarganya.

Sedangkan, jenazah dari Reihan Halik dikabarkan langsung di berangkatkan dari Puskesmas Desa Cikelet menuju TPU Babakan Ciparay (Porib) Bandung untuk disalatkan dan dimakamkan di lokasi tersebut.

"Jadi setelah berunding dengan pihak keluarga dan orangtua dari Reihan, disepakati bahwa jenazah yang ini, dikembalikan ke Garut oleh petugas ambulans dari Desa Cikelet yang dari tadi masih menunggu.

Sedangkan, jenazah Reihan disana langsung diberangkatkan ke Bandung untuk lansung ke pemakaman Porib," ujar Ketua RT 02 Kelurahan Kopo, Dede Suherman di lokasi yang sama.

Dede memprediksi, waktu kedatangan jenazah Reihan dari Garut akan memakan waktu sekitar 3-4 jam, sehingga akan tiba di TPU Babakan Ciparay (Porib) pada pukul 20.00-21.00 WIB.

Dengan situasi tersebut, dirinya belum dapat memutuskan, apakah pihak keluarga akan menggelar tahlilan atau tidak, mengingat kondisi dari orangtua dan pihak keluarga korban yang masih lelah dan sangat terpukul atas musibah naas yang terjadi.

"Jadi diprediksi lama perjalanan dari Garut itu, jenazah Reihan akan datang sekitar jam delapan atau sembilan.

Jadi kita juga masih menunggu keputusan dari pihak keluarga apa akan tahlil atau engga malam nanti, tapi kayaknya kalau terlalu malem mah, besok atau lusa baru ada tahlilnya," katanya.

Sebab bisa tertukar

Dua korban tenggelam di pantai di Garut tertukar saat diberangkatkan ke rumah duka.

Dua korban tenggelam itu adalah Reihan Khalik warga Babakan Ciparay, Bandung dan satu lagi adalah Jajang Nurjaman, warga Margawati Kecamatan Garut Kota.

Keduanya tenggelam di hari yang sama, yakni Minggu (15/5/2021) namun berbeda lokasi.

Reihan tenggelam di Pantai Santolo sementara Jajang tenggelam di Pantai Sayang Heulang.

Kejadian jenazah tertukar diawali ketika satu jenazah ditemukan oleh petugas SAR.

Kepala Puskesmas Cikelet, Dadang Suryana mengungkapkan kronologi jenazah korban tenggelam di pantai selatan Garut tertukar.

Dadang mengatakan pihaknya sudah melakukan langkah pemeriksaan saat Jenazah ditemukan d perairan Santolo.

Namun menurutnya pihak keluarga korban asal Bandung bersikukuh jenazah tidak diperbolehkan untuk diperiksa.

Menurutnya keluarga sudah yakin bahwa yang ditemukan itu adalah jenazah Reihan Khalik.

"Kami sudah mau memeriksa lebih lanjut, tapi pihak keluarga yaitu Ibunya korban keukeuh tidak mau jenazah dilakukan pemeriksaan," ungkapnya saat dihubungi Tribunjabar.id, Selasa (18/5/2021).

Lebih jauh Dadang mengatakan bahwa pihak keluarga sudah cukup yakin jenazah adalah keluarganya.

"Kami juga bingung, bahkan pihak keluarga pun menolak jenazah untuk difoto dan diidentifikasi lebih lanjut, kan biasanya kami periksa dulu gigi dan sebagainya," ungkapnya.

Dadang mengatakan setelah jenazah tiba di Bandung barulah diketahui bahwa jenazah tertukar.

"Kami dan Kapolsek juga heran, akhirnya setelah jenazah sampai di Bandung baru lah diketahui bahwa jenazah tertukar, itu diketahui setelah teman-temannya memperlihatkan video sebelum korban tenggelam dicocokan dengan celana yang dipakai terakhir oleh korban," ucapnya

Saat ini jenazah yang diketahui adalah Jajang Nurjaman (17) warga Margawati Kecamatan Garut Kota sudah kembali diberangkatkan dari Bandung menuju Garut.

Kronologi Jenazah Warga Babakan Ciparay yang Tertukar, sampai Rumah Duka, Jenazah Reihan Ditemukan

Jajang tenggelam dan hilang di Pantai Sayang Heulang Minggu (16/5/2021) pukul 07:30 WIB, atau di hari yang sama Reihan tenggelam.

Jika Jajang hilang pada pagi hari, Reihan tenggelam pada siang harinya.

Keluarga Jajang Nurjaman di Garut, Endah (50) mengatakan dirinya bersyukur bahwa korban sudah ditemukan.

"Kami sudah cemas sejak hari minggu, tak henti-henti berdoa agar almarhum segera ditemukan,"

"Alhamdulillah sudah ketemu meski harus tertukar terlebih dulu," ungkapnya saat ditemui Tribunjabar.id di kediamannya.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita Jenazah yang Tertukar di Jawa Barat, 'Reihan yang Posturnya Kecil Kenapa Jasad Ini Gemuk?', 

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved