Berita Regional
Tembaki Sopir Taksi Online Pakai Airsoftgun, Kawanan Begal Kabur saat Ditantang Duel
Para pelaku yang berpura-pura sebagai penumpang sempat menembak bagian kepala dan punggungnya.
TRIBUNJATENG.COM - Di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, seorang sopir taksi online bernama Epi Hanapi (45), ditembak 10 kali oleh kawanan begal pada Rabu (19/5/2021) pukul 02.30 WIB.
Para pelaku yang berpura-pura sebagai penumpang sempat menembak bagian kepala dan punggungnya.
Pria itu menghentikan mobilnya, keluar dari mobil dan menantang duel para begal itu.
Baca juga: Pemimpin Hamas Surati Presiden Jokowi, Inilah Isi Surat dan Permintaannya
Baca juga: Mbak Wiwit Purbalingga Babak Belur Dihajar 6 Pemuda Lantaran Tolak Pesta Miras, 3 Pelaku Buron
Baca juga: 5 Anggota TNI Tertembak KKB Papua dalam Sehari
Baca juga: Belum Ada Tindakan KPK Soal Perintah Presiden Jokowi Soal Status 75 Pegawai KPK, Ini Tanggapan KPK
Namun para pelaku justru kabur dan lari ke dalam hutan.
"Mungkin enggak sangka saya masih bisa melawan, sebelumnya di dalam mobil juga sempat saya tangkis," katanya.
Kronologi menurut Epi
Saat ditemui di Mapolres Lebak, Epi menceritakan, awalnya sopir taksi online itu mendapat order mengantar dari 4 penumpang dari Kawasan Cipare, Kota Serang, ke Kecamatan Cileles, Lebak.
Lalu, saat melintas di jalan yang sepi di tengah hutan, empat penumpang yang ternyata kawanan begal itu segera beraksi.
"Ada empat orang yang naik, dari kota Serang minta diantar tujuannya hanya ke Cileles di Lebak, di tengah jalan saya tiba-tiba ditembak," kata Epi saat melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Lebak, Rabu.
Saat itu, menurut Epi, salah satu pelaku yang duduk di bangku depan sempat mencoba merebut kunci mobil.
Namun Epi segera menangkis dan melawan.
Lalu penumpang di bangku belakang segera menembak dan memukuli Epi.
Keberanian Epi ternyata membuat nyali para pelaku ciut.
Setelah para pelaku kabur, Epi segera melapor ke Polres Lebak.
"Sudah diterima dan sedang diproses," kata petugas piket PPA Satreskrim Polres Lebak, Brigadir Limbong.