Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Arahan Puan Maharani di PDIP Jateng Sindir Pemimpin Sosmed hingga Ajak Menangkan Pemilu 2024

Puan Maharani juga menekankan, jika pemimpin harus berada di lapangan agar orang-orang yang mendukungnya bisa melihat.

Editor: m nur huda
Istimewa
Ketua DPP PDIP yang juga Ketua DPR RI, Puan Maharani saat memberikan pengarahan pada kader di Panti Marhaen Semarang. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Puan Maharani memberikan arahan pada para kader partai di Kantor DPD PDIP Jateng Panti Marhaen Semarang, Sabtu (22/5/2021) . Dalam arahan tersebut, Ketua DPP PDI Perjuangan itu menyindir soal filosofi pemimpin.

Menurut Puan Maharani, pemimpin seharusnya berada di lapangan, bukan malah di sosial media atau sosmed.

Puan juga menekankan, jika pemimpin harus berada di lapangan agar orang-orang yang mendukungnya bisa melihat.

"Pemimpin itu menurut saya, ke depan ini adalah pemimpin yang memang ada di lapangan, bukan ada di sosmed."

"Pemimpin yang memang dilihat sama temen-temennya, sama orang-orangnya yang mendukungnya ada di lapangan," kata Puan dikutip dari tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Senin (24/5/2021).

Baca juga: Respons Ganjar Soal Tak Diundang Acara Puan & PDIP Jateng hingga Makan Mi Tanpa Saus

Baca juga: Aksi Ganjar Makan Mi Tanpa Saus Jadi Perhatian, Netizen: Isyarat Kuning Merapat Tanpa Merah

Lebih lanjut, Puan menegaskan jika sosmed memang diperlukan.

Menurut Puan, dalam berjuang, jangan hanya berhenti di sosmed saja, tapi juga harus secara nyata di lapangan.

"Sosmed memang diperlukan, namun dalam berjuang, jangan hanya berhenti di sosmed saja. Sosmed diperlukan, media perlu, tapi bukan itu saja. Harus nyata kerja di lapangan," tegas Puan.

Masih belum diketahui untuk siapa sebenarnya sindiran yang dilontarkan Puan ini.

Namun banyak yang menyebutkan jika sindiran ini disinyalir sebagai bentuk sindiran kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Terlebih pada acara pengarahan kader PDIP tersebut, Ganjar tidak ikut diundang.

Diketahui memang Ganjar dikenal aktif di media sosialnya.

Ganjar juga memiliki akun YouTube pribadi yang biasanya ia gunakan untuk mengunggah videonya saat melakukan kunjungan kerja.

Puan Berpesan untuk Memenangkan Pemilu 2024

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani memberikan pesan kepada para kader untuk memenangkan Pemilu 2024 mendatang.

Menurut Puan, Jawa Tengah menjadi daerah suara terbanyak PDI Perjuangan.

Pesan tersebut disampaikan Puan Maharani saat memberi pengarahan kader untuk penguatan soliditas partai menuju Pemilu 2024.

Acara ini berlangsung di Kantor DPD PDIP Jateng, Panti Marhaenis, Jalan Brigjen Sudiarto, Kota Semarang, Sabtu 22 Mei 2021.

Pertemuan tersebut merupakan rangkaian acara HUT ke-48 PDI Perjuangan.

Seluruh kader baik eksekutif, legislatif dan struktur partai diundang dalam pertemuan tersebut.

Ganjar Pranowo Tidak Diundang

Dari pengamatan, tak tampak kehadiran Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.

Tidak ada keterangan dari struktur partai tentang hal ini.

Ketidakhadiran Ganjar sempat menjadi perhatian tersendiri.

Terlebih pada rundown acara tertulis bahwa gubernur bukan menjadi salah satu tamu acara.

Dalam rundown tertulis acara dibuka oleh laporan Ketua Panitia Agustina Wilujeng.

Kemudian sambutan ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto.

Arahan Puan Maharani menjadi acara inti ketiga.

Pada susunan rundown acara yang tersebar di kalangan jurnalis, tertulis; "tamu tatap muka: 100 orang. (terdiri dari) DPR RI Jateng, DPD Jateng, DPRD Prop Jateng, kepala daerah & wakil kader se Jateng (kecuali gubernur)."

surat undangan  dimana ada frasa perkecualiaan untuk gubernur
surat undangan dimana ada frasa perkecualiaan untuk gubernur (ISTIMEWA)

Sedangkan tamu virtual via zoom, yakni 463 anggota DPRD kabupaten/kota, 35 DPC kabupaten/kota, 573 PAC, serta badan dan organisasi sayap PDI Perjuangan se-Jawa Tengah.

Belum ada konfirmasi dari Ganjar perihal ketidakhadiran dirinya.

Kabag Tata Usaha dan Rumah Tangga Pimpinan Setda Provinsi Jateng, Hanung Cahyo mengatakan bahwa ketidakhadiran gubernur karena tidak mendapat undangan.

"Sudah saya cek dan pastikan tidak ada undangan acara tersebut baik selaku gubernur maupun selaku kader partai," tegasnya.

Respons Ganjar

Ganjar saat dikonfirmasi menyatakan bahwa dirinya tidak diundang dalam acara tersebut.

"Saya tidak diundang (acara PDI-P)," kata Ganjar lewat pesan singkat, seperti dikutip dari Kompas.com, Minggu (23/5/2021).

Ganjar mengatakan, jika diundang dirinya memastikan bakal hadir di acara yang dihadiri Puan tersebut.

"Sebagai kader wajib hadir," tegasnya.

Ganjar juga enggan berkomentar soal dirinya yang dibilang berseberangan dengan PDI-P soal langkah pencapresan di 2024 oleh Ketua DPP PDI-P Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto.

Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo tidak hadir dalam acara penguatan soliditas partai menuju Pemilu 2024 yang digelar di Kantor DPD PDI-P Jateng, Panti Marhaen Semarang, Sabtu (22/5/2021).

Ganjar tidak terlihat saat acara yang digelar secara luring maupun daring ini.

Bukan tanpa alasan, tidak diundangnya Ganjar dalam acara pengarahan partai oleh Ketua DPP PDI-P Puan Maharani ini karena Ganjar dianggap berseberangan dengan PDI-P perihal langkah pencapresan di 2024.

"Tidak diundang! (Ganjar) wis kemajon (kelewatan). Yen kowe pinter, ojo keminter (Kalau kamu pintar, jangan sok merasa pintar)," kata Ketua DPP PDI-P Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto kepada wartawan usai acara pembukaan Pameran Foto Esai Marhaen dan Foto Bangunan Cagar Budaya di kantor DPD PDIP Jawa Tengah, Panti Marhen, Semarang, Sabtu (22/5/2021) malam.

Tribunjateng.com sebelumnya memberitakan, Bambang melanjutkan, PDIP Jateng sebenarnya sudah lama memberikan sinyal jika sikap Ganjar yang terlalu ambisi dengan jabatan presiden tidak baik.

Di satu sisi, belum ada instruksi dari Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri.

Di sisi lain, itu tidak baik bagi keharmonisan partai yang wajib tegak lurus pada perintah Ketua Umum.

"Wis tak kode sik. Kok soyo mblandang, ya tak rodo atos (sudah saya kasih kode, tapi malah tambah kebablasan). Saya di-bully di medsos, ya bully saja. Saya tidak perlu jaga image saya,'' tegasnya.

Hal ini ditengarai dengan tingginya intensitas Ganjar di media sosial dan media publik terkait pencapresan.

Padahal, hal serupa tidak dilakukan oleh kader PDI Perjuangan lain yang juga berpotensi untuk nyapres.

Menurutnya, kader PDI Perjuangan lain itu bukannya tak bisa melakukan hal yang sama.

Mereka tak berani karena belum mendapatkan perintah Ketua Umum.

Pria yang akrab disapa Bambang Pacul ini menuturkan jika elektabilitas saat ini belum bisa dijadikan patokan dalam pertempuran pemilihan presiden yang sesungguhnya.

Elektabilitas saat ini hanya terdongkrak dari pemberitaan dan media sosial.

Hal itu mudah dikalahkan dalam pertarungan secara riil.

"Ini bukan teguran, karena ia (Ganjar) merasa lebih tinggi dari kita (DPD PDI Perjuangan Jateng). Ia merasa yang bisa menegur hanya Ibu (Ketua Umum Megawati Soekarnoputri)," tukasnya.

Saat ditanyakan apakah Ganjar sudah menyatakan terang-terangan akan nyapres?

Pacul menuturkan Ganjar tidak pernah mengakui ingin maju nyapres.

Namun, sebagai orang politik, pihaknya mengetahui bahwa Ganjar berambisi.

"Kalau dia menjawab, kan tidak mengatakan mau nyapres. Ya kalau bicaranya pada tingkat ranting partai, ya silakan.

Tapi kalau dengan orang politik, ya pasti sudah paham arahnya ke mana," katanya.

Sebagai informasi, dalam rundown acara tertulis pembukaan dibuka oleh laporan Ketua Panitia, Agustina Wilujeng yang merupakan Bendahara DPD PDIP Jateng.

Kemudian sambutan Ketua DPD PDIP Jateng, Bambang Wuryanto.

Arahan Puan Maharani menjadi acara inti ketiga.

Dalam pidatonya, Puan memberikan pesan kepada para kader untuk memenangkan Pemilu 2024 mendatang.

Menurut Puan, Jawa Tengah menjadi daerah suara terbanyak PDI Perjuangan.

Selain itu, ia juga meminta agar kepala daerah sering turun ke jalan, jangan hanya di media sosial.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Dewi Agustina)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sindiran Puan Saat Beri Arahan Kader PDIP di Semarang: Pemimpin Harusnya di Lapangan Bukan di Sosmed

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved