Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Noda Sperma di Celana HK Remaja Putri yang Tewas di Dapur Jadi Kunci, Polisi pun Melacak Pembunuhnya

Tersangka yang nafsu melihat tubuh ko‎rban kemudian melampiaskan nafsunya setelah istrinya pergi berjualan

Penulis: raka f pujangga | Editor: muslimah
Tribun Jateng/Raka F Pujangga
Kapolres Kudus, AKBP Aditya Surya Dharma saat meminta keterangan pelaku pembunuhan di Mapolres Kudus, Senin (24/5/2021). 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS -  Sungguh tak terduga, inilah sosok yang membunuh HK, remaja putri yang mayatnya ditemukan di dapur rumahnya.

Dia adalah Slamet, ayah korban sendiri.

Kepolisian Resor (Polres) Kudus mengungkap yang terjadi di Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, yang terjadi pada 5 Mei 2021 lalu.

Pelaku tak lain merupakan ayah kandung korban, Slamet (45), yang bekerja sebagai buruh harian lepas.

Baca juga: Misteri Kematian HK Remaja Putri Yang Tewas di Dapur‎ Terkuak, Polisi Sudah Kantongi Nama Pembunuh

Baca juga: Ada Luka di Organ Intim, Kematian HK di Dapur Rumah Jadi Misteri, Kapolres Kudus Ungkap Hasil Visum

Kapolres Kudus, AKBP Aditya Surya Dharma menyebutkan profil DNA dari noda sperma pada satu buah celana putih motif bunga milik korban cocok dengan profil DNA serapan darah di kain kassa milik Slamet.

"Kami cek DNA-nya sama, lalu kami tanyakan kepada pelaku dan akhirnya pelaku mengakuinya," jelas dia, Senin (24/5/2021).

Motif pelaku kejahatan karena sudah satu bulan tidak dilayani kebutuhan biologis oleh istrinya.

Tersangka yang nafsu melihat tubuh ko‎rban kemudian melampiaskan nafsunya setelah istrinya pergi berjualan.

Berselang beberapa jam, ayahnya kembali ingin menyetubuhi anaknya.

Namun kali ini anaknya memberontak dan melawan.

"Karena korban melawan, tersangka secara spontan melakukan kekerasan terhadap korbannya," ujar dia.

Kapolres Kudus AKBP Aditya Surya Dharma menginterogasi Slamet (50) di Mapolres Kudus, Senin (24/5/2021).
Kapolres Kudus AKBP Aditya Surya Dharma menginterogasi Slamet (50) di Mapolres Kudus, Senin (24/5/2021). (DOKUMEN POLRES KUDUS)

Slamet membekap mulut anaknya agar tidak berteriak, mencekik leher dan memukulkan batu bata ke kepalanya.

Dari hasil pemeriksaan Bidokkes Polda Jateng, ditemukan luka memar pada wajah, luka lecet pada leher, patah tulang kepala bagian leher, dan korban mati lemas karena tekanan pada leher.

"Tersangka kemudian mengambil pisau dapur dan menyayat nadi tangan kiri dan mengikat menggunakan tali agar korban terlihat bunuh diri," ujarnya.

Tersangka pembunuhan, Slamet mengaku melakukan pembunuhan itu karena anaknya menolak saat diajak berhubungan badan.

Dia sudah satu bulan tidak mendapatkan pelayanan biologis dari istrinya sehingga melampiaskan kepada anak.

"Sudah sebulan nggak dikasih sama istri," ujar dia.

Atas kejadian itu, Slamet mengaku menyesali perbuatannya karena menyebabkan anaknya sampai meninggal dunia.

"Ya saya sekarang menyesal," ujarnya.

Pelaku akan dijerat pasal 80 ayat 3 undang-undang RI nomor 35 tahun 2014 tentang kekerasan kepada anak yang mengakibatkan hilangnya ‎nyawa seseorang.

Tersangka akan dijerat ancaman hukuman maksimal selama 15 tahun penjara.

?Anggota polisi mengangkut jenazah seorang remaja putri ditemukan meninggal dunia dengan luka yang tak wajar di rumahnya, Desa Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, Rabu (5/5/2021).
?Anggota polisi mengangkut jenazah seorang remaja putri ditemukan meninggal dunia dengan luka yang tak wajar di rumahnya, Desa Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, Rabu (5/5/2021). (TRIBUN JATENG/RAKA F PUJANGGA)

Luka di Organ Intim

Diberitakan sebelumnya, kasus kematian HK (16), di dapur rumahnya Desa Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, mengarah ke pembunuhan.

Kapolres Kudus AKBP Aditya Surya Dharma mengatakan, korban ditemukan meninggal dunia dengan kondisi tidak wajar.

Saat ditemukan, siswi kelas XI Madrasah‎ Aliyah (MA) tersebut terbelit tali pada bagian lengan kanan dan sudah tergeletak di lantai.

"Ada dugaan mengarah ke pembunuhan," kata Aditya saat ditemui di Pendopo Bupati Kudus, Kamis (6/5/2021)‎.

Aditya menyampaikan belum bisa memberikan keterangan lebih detail menyusul kasus tersebut masih didalami kepolisian.

Namun, ditemukan beberapa luka pada tubuh korban termasuk di bagian vagina korban menggunakan benda tumpul.

"Dalam pemeriksaan ada luka pada bagian vagina, tapi hasil visumnya tidak ada luka robek pada selaput dara," jelas dia.

Saat ini, kata dia, jenazah korban masih dalam pemeriksaan tim dokter di RSUD dr Loekmono Hadi Kudus.

"Saat ini jasad masih diotopsi di rumah sakit," pungkasnya.

Terkait adanya dugaan keterlibatan orang terdekat, pihaknya masih belum mengetahui karena dalam proses penyelidikan.

Termasuk mencari barang berharga yang diduga hilang setelah kejadian tersebut.

"Saya belum bisa menduga keterlibatan orang terdekat, apakah ada barang yang hilang juga masih didalami," ucapnya.

Sementara itu, Direktur RSUD dr Loekmono Hadi Kabupaten Kudus, Abdul Aziz Achyar menjelaskan, belum menerima informasi mengenai kondisi jenazah wanita tersebut.

"Saya belum tahu, belum ada laporan ke saya," ujarnya.

Diketahui, pertama kali korban ditemukan oleh adik kandungnya setelah pulang dari sekolah sekitar pukul 10.00‎.

"Awal‎nya dikira pingsan, tapi dibangunkan nggak bangun-bangun. Terus minta tolong warga buat datang," kata tetangga korban yang enggan menyebutkan namanya.

Korban dikenal keluarga sosok yang baik. Bahkan sebelum kejadian, remaja itu sempat mengantarkan adiknya ke sekolah.

"Anaknya baik, tadi pagi juga mengantarkan adi‎knya ke sekolah. Kondisinya juga sehat," ucapnya.

Tetangga itu juga terus mendampingi ibundanya yang menangis sembari memeluk adik korban.

Menurut penuturannya, korban tidak menceritakan ada permasalahan tertentu kepada keluarganya.

"Sama keluarganya pendiam, tidak pernah cerita ada masalah apa-apa," jelasnya. 

(raf)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved