Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Niat Berburu Hiu, Para Nelayan Ini Justru Tangkap Ikan Era Dinosaurus yang Dipercaya Sudah Punah

Ikan yang disebut hidup sejak zaman dinosaurus ditemukan masih hidup di Afrika Selatan.

Editor: rival al manaf
Istimewa
Coelacanth, spesies ikan yang hidup di bumi 420 juta tahun lalu, baru-baru ini ditemukan kembali di lepas pantai Afrika Selatan(newsweek) 

TRIBUNJATENG.COM - Ikan yang disebut hidup sejak zaman dinosaurus ditemukan masih hidup di Afrika Selatan.

Penemuan mencengangkan itu diawali oleh para pemburu hiu Afrika Selatan.

Mereka tanpa sengaja menemukan populasi ikan yang diyakini telah lama punah oleh komunitas ilmiah.

Baca juga: Not Angka Pianika Lagu Perfect Ed Sheeran Lengkap dengan Liriknya

Baca juga: Sinopsis Beirut Bioskop Trans TV Pukul 23.30 WIB Negosiasi dengan Penculik

Baca juga: Terpikat Iming-iming Tongkat Sakti Sukarno, Politikus Ini Tewas Dibunuh Eks Penyanyi Pop dengan Keji

Baca juga: 75 Pegawai KPK Tak Lolos TWK: 51 Diberhentikan, 24 Akan Diberi Pembinaan

Populasi ikan tersebut bukan hewan laut biasa karena ikan ini diketahui sudah hidup di zaman dinosaurus.

Ikan coelacanth atau yang dikenal sebagai ikan fosil berkaki empat diketahui sudah eksis di lautan planet ini 420 juta tahun yang lalu.

Kini, dalam sebuah laporan terbaru, coelacanth ditemukan hidup dengan sehat di Samudera Hindia Barat di lepas Pantai Madagaskar.

Mengutip Newsweek, Selasa (25/5/2021) keberadaan coelacanth ini kembali terdeteksi berkat nelayan yang menggunakan jaring dalam ekspedisi berburu hiu.

Jaring berteknologi tinggi yang seharusnya digunakan untuk menangkap hiu itu mencapai tempat berkumpulnya ikan coelacanth yang berada di 100 hingga 150 meter di bawah permukaan air.

Mengutip Gizmodo, bukti keberadaan ikan coelacanth ini sebenarnya diketahui pertama kali pada 1938. Saat itu sekelompok nelayan juga menemukan ikan purba tersebut.

Ilmuwan pun dibuat kaget dengan temuan tersebut karena bukti soal ikan ini pernah hidup di Bumi hanya dalam bentuk fosil.

Sejak tangkapan yang luar biasa itu, ratusan spesimen coelacanth telah ditangkap di sekitar Madagaskar.

Tetapi berhubung tak ada studi konservasi formal yang dilakukan, tak ada yang tahu seberapa baik populasi tersebut.

 
Penemuan coelacanth menjadi temuan penting bagi ilmu pengetahuan. Sayangnya, sebuah studi yang dipublikasikan di SA Journal of Science menunjukkan bahwa coelacanth mungkin menghadapi ancaman baru untuk bertahan hidup seiring dengan peningkatan perburuan hiu yang berkembang pesat pada 1980-an.

"Jaring Jarifa yang digunakan untuk menangkap hiu adalah inovasi yang relatif baru dan lebih mematikan karena ukurannya yang besar dan dapat dipasang di perairan dalam," tulis peneliti dalam studi mereka.

Hal tersebut membuat peneliti khawatir jika coelacanth berisiko untuk dieksploitasi, terutama di Madagaskar.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved