Berita Tegal
Bayi Juga Pengen Nongkrong di Kafe, di Tegal ada Kafe Bayi dan Balita
Setelah dilaunching belum lama ini oleh Bupati Tegal Umi Azizah, Kafe Bayi dan Balita (Kafeta)
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: rival al manaf
Dengan hadirnya Kafeta, Vera berharap anak-anak yang terkena stunting di Kabupaten Tegal khususnya di Desa Kalisapu bisa berkurang.
Masyarakat jauh lebih sehat, karena pihaknya menyediakan menu makanan yang sudah disesuaikan kandungan gizi nya.
Masih di lokasi yang sama, Warga Desa Kalisapu RT 05 RW 05 yang Mendapat Kupon Gratis dari Kafeta, Suswanti, mengatakan sangat bersyukur dengan adanya Kafeta ini terlebih ia memiliki dua anak yang masih berusia dibawah 5 tahun.
Sehingga ia tidak mau ketinggalan memanfaatkan kesempatan untuk mendapat menu makanan sehat yang sudah disesuaikan kandungan gizi nya.
Datang bersama sang suami, tidak hanya mendapat makanan Suswanti pun ingin mengetahui pertumbuhan sang anak dengan menimbang dan mengukur berat badan sang anak.
"Sejak Kafeta dibuka saya selalu kesini, alhamdulillah sangat bersyukur karena bermanfaat, gizi untuk anak juga lebih terpenuhi dan sesuai. Ya harapannya tetap ada terus dan semoga tidak hanya disini, kedepan di Desa lain juga bisa merasakan manfaat Kafeta ini," imbuh Suswanti.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Dalam rangka mengurangi angka Stunting (gangguan pertumbuhan pada anak) di Kabupaten Tegal yang sudah mencapai 10.510 kasus, membuat Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal berinovasi dengan melaunching Kafe Bayi dan Balita (Kafeta), Selasa (25/5/2021).
Kabid Fasilitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Tegal Meliansyori menjelaskan, jumlah stunting di Kabupaten Tegal sampai hari ini sebanyak 10.510 kasus atau jika diprosentase sebesar 13,78 persen.
Namun jumlah tersebut masih terus bergerak dengan kata lain bisa saja hari ini jumlahnya 10 ribuan kasus besok bertambah menjadi 14 ribu kasus atau bisa juga berkurang. Intinya data terus ter update setiap harinya.
Sehingga tercetuslah ide membuat Kafeta (Kafe Bayi dan Balita) dan lokasi pertama yang dipilih adalah Desa Kalisapu, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal.
Kenapa Desa Kalisapu dipilih menjadi yang pertama adanya Kafeta? Menurut Meli, karena jumlah kasus stunting di Desa tersebut termasuk paling tinggi di Kecamatan Slawi yaitu sebanyak 105 kasus.
Sedangkan Desa lainnya berada dibawah angka tersebut dan paling rendah di Desa Pakembaran sebanyak 51 kasus.
"Untuk awal kami menempatkan Kafeta di Desa Kalisapu, harapannya kedepan program Kafeta ini bisa dikembangkan di Kecamatan dan Desa lainnya di Kabupaten Tegal," terang Meli.
Meli menegaskan, Kafeta ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat umum, jadi siapapun yang berminat bisa membeli selagi stok masih tersedia.
Tidak hanya menjual produk makanan bayi yang sudah disesuaikan gizinya, dengan Kafeta ini sekaligus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menyesuaikan asupan makanan untuk anak.
"Uang hasil penjualan nantinya kami putar untuk membeli bahan-bahan masakan yang akan dijual pada hari besok dan seterusnya. Melalui Kafeta ini kami juga ingin mengoptimalkan peran kader mengupayakan produk UMKM. Jadi tidak hanya kesehatan tapi ekonomi juga berjalan," ungkapnya. (dta)