Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Tegal

Bayi Juga Pengen Nongkrong di Kafe, di Tegal ada Kafe Bayi dan Balita

Setelah dilaunching belum lama ini oleh Bupati Tegal Umi Azizah, Kafe Bayi dan Balita (Kafeta)

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: rival al manaf

Penulis: Desta Leila Kartika

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Setelah dilaunching belum lama ini oleh Bupati Tegal Umi Azizah, Kafe Bayi dan Balita (Kafeta) yang berlokasi di Jalan Gajahmada, RT 05 RW 07, Desa Kalisapu, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal disambut baik oleh warga sekitar.

Buka setiap hari mulai pukul 06.00 WIB - 10.00 WIB, Kafeta menyediakan menu makanan sehat yang mencakup empat bintang yaitu karbohidrat, nabati, hewani, sayur dan buah.

Saat Tribunjateng.com memantau di lokasi, terlihat warga sedang antre untuk membeli makanan di Kafeta. Selain menyediakan makanan, di Kafeta juga terdapat fasilitas menimbang badan serta mengukur tinggi anak.

Mengingat tujuan dibuatnya Kafeta yaitu untuk mengurangi angka Stunting (gangguan pertumbuhan pada anak) di Kabupaten Tegal khususnya di wilayah Desa Kalisapu yang jumlahnya cukup banyak sekitar 105 kasus.

Adapun sesuai data, jumlah 105 kasus stunting tersebut merupakan jumlah tertinggi di Kecamatan Slawi.

Ketua Kader Posyandu Desa Kalisapu yang juga pengelola Kafeta, Vera Ratna Ningsih menjelaskan, Kafeta bisa dimanfaatkan baik warga Desa Kalisapu maupun masyarakat umum.

Namun yang membedakan sementara bagi warga Kalisapu yang terkena stunting digratiskan. Sedangkan masyarakat umum membayar sesuai harga yang ditentukan.

"Untuk membedakan mana yang warga Kalisapu mana yang masyarakat umum, bagi warga Kalisapu yang terkena stunting kami berikan kupon. Nah saat ke Kafeta kupon dibawa untuk mendapat menu makanan gratis. Jumlahnya ada sekitar 25 kupon atau sama dengan 25 orang," jelas Vera, Minggu (30/5/2021).

Sejauh ini, Vera menyebut masyarakat merespon baik hadirnya Kafeta. Hal ini terlihat setiap harinya selalu habis bahkan sebelum pukul 10.00 WIB. 

Rata-rata per hari pembeli yang dari masyarakat umum 20-25 orang terkadang juga lebih. Namun kisarannya puluhan orang per hari yang membeli di Kafeta. 

Sementara itu, Kafeta setiap harinya dijaga oleh empat kader secara  bergantian. 

Kader ini bertugas mulai memasak makanan yang akan dijual, menyiapkan (mengemas) makanan, dan menjual. 

Sebelum Kafeta dilaunching, ada pelatihan dari Dinas Kesehatan mengenai materi gizi, kesehatan, stunting, lalu setelahnya praktek pembuatan makanan dan kudapan yang sesuai untuk bayi dan balita.

"Kami menyasar anak usia dibawah 2 tahun yang mengalami stunting. Harganya sendiri sangat terjangkau yaitu untuk bubur saring Rp 3 ribu, bubur uleg Rp 3 ribu, nasi lauk cincang Rp 5 ribu, nasi bento Rp 6 ribu, dan kudapan Rp 3 ribu. Setiap hari menu makanan ganti, namun untuk puding setiap hari ada karena banyak diminati masyarakat," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved