Liga Champions 2021
Dari Tuchel dan Thiago Silva Kita Belajar, Orang yang Disia-siakan Kelak Akan Meraih Kesuksesan
Dari Tuchel dan Thiago Silva Kita Belajar, Orang yang Disia-siakan Kelak Akan Meraih Kesuksesan
Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: abduh imanulhaq
Sementara itu, Chelsea yang beberapa kali membuat peluang akhirnya mencetak gol pada menit ke-42.
Berawal dari umpan jauh Edouard Mendy ke arah Ben Chilwell, sang bek kiri lalu mengumpannya ke Mason Mount.
Mount yang melihat ruang di lini pertahanan Man City kemudian mengirimkan umpan terobosan akurat ke Kai Havertz.
Pemain asal Jerman itu pun langsung melakukan sprint yang tak bisa dikejar bek Man City dan melewati Ederson yang maju untuk menghalau bola.
Sukses melewati kiper Man City, Havertz mudah menceploskan bola dengan kaki kirinya ke gawang yang sudah kosong.
Ini merupakan gol perdana Kai Havertz di Liga Champions. Begitu spesial karena yang pertama dicetaknya di partai final.
Chelsea unggul 1-0 atas Man City dan keunggulan The Blues bertahan pada babak pertama.
Laga berlanjut, kedua tim terus menampilkan terbuka dan menyerang. Namun, baik Chelsea maupun Man City masih belum bisa membongkar pertahanan pada awal babak kedua.
Pada menit ke-56, terjadi benturan keras antara Kevin De Bruyne dan Antonio Ruedriger.
Insiden bermula ketika Ruedriger mencoba memotong bola, tetapi akhirnya bertabrakan dengan De Bruyne.
Kedua pemain pun terjatuh dan meringis kesakitan. Ruedriger diganjar kartu kuning karena dianggap melanggar.
Sementara itu, De Bruyne yang dihadang harus mendapat perawatan lebih lanjut dan akhirnya ditarik keluar dengan wajah bagian kiri yang memar.
Pemain asal Belgia tersebut digantikan oleh Gabriel Jesus (60').
Pada menit ke-69, Chelsea kembali menunjukkan pertahanan begitu kokoh.
Kali ini, Cesar Azpilicueta memotong umpan silang Riyad Mahrez yang mengarah ke Ilkay Guendogan di dalam kotak penalti Chelsea.
Bola pun diamankan sehingga Chelsea dapat menjaga keunggulan.
Tak hanya soal pertahanan, lini serang The Blues dapat kembali beraksi dan membuat ancaman.
Berawal dari Kante yang merebut bola di lini daerah Chelsea, The Blues kemudian melakukan serangan balik cepat.
Para pemain depan Chelsea saling berkombinasi dengan umpan-umpan pendek yang diakhiri dengan sepakan Chiristian Pulisic pada menit ke-73.
Sayang, tendangan sang gelandang serang masih menyamping ke sisi kanan gawang Ederson.
Di sisi lain, Man City yang masih tertinggal menambah daya gedor dengan memasukkan Sergio Aguero pada menit ke-77.
Dia menggantikan Raheem Sterling yang sepanjang laga ini terlihat di bawah performa terbaiknya.
Aguero pun dapat membuka peluang pada menit ke-85.
Masuk ke dalam kotak penalti Chelsea di sebelah kiri, sang striker melakukan eksekusi dengan chip ball.
Sayang, penempatan bolanya masih dalam jangkauan Edouard Mendy sehingga si kulit bulat dapat ditangkap.
Jelang akhir waktu normal, Man City kian mengurung Chelsea di daerah pertahanan sang lawan.
Namun, mereka masih selalu buntu, termasuk sepakan Mahrez yang melambung pada akhir laga.
Alhasil, keunggulan Chelsea tetap bertahan dalam waktu normal dan trofi Liga Champions 2021 resmi menjadi miliki The Blues.
Perlu diketahui, hasil ini praktis memupus asa Man City juara UCL untuk pertama kali dan memupus asa Guardiola untuk hat-trick Liga Champions.
Laga tersebut juga merupakan kali ketiga wakil Inggris saling bentrok di final Liga Champions setelah Chelsea vs Manchester United (2008) dan Liverpool vs Tottenham Hotspur (2019).
Bagi Man City, ini adalah final pertama sepanjang 141 tahun sejarah klub.
Adapun Chelsea melakoni final ketiganya di UCL dan berupaya meraih gelar kedua di kompetisi elite Benua Biru itu.
MANCHESTER CITY vs CHELSEA 0-1 (Havertz 42')
(*)
Dari Tuchel dan Thiago Silva Kita Belajar, Orang yang Disia-siakan Kelak Akan Meraih Kesuksesan