Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pendidikan

Dosen FTP USM Berikan Pelatihan Pengemasan Buah dan Sayuran pada Kelompok Wanita Tani di Kendal

Tiga dosen USM memberikan pelatihan pengemasan hasil olahan yang menggunakan buah dan sayuran di Kendal.

Penulis: m zaenal arifin | Editor: moh anhar
ISTIMEWA
Tim dosen FTP USM memberikan pelatihan pengemasan buah dan sayuran pada kelompok wanita tani Ceria di Patean, Kendal, kemarin. 

Penulis: M Zainal Arifin

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Tiga dosen Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Semarang (USM) memberikan pelatihan kepada kelompok wanita tani Ceria di Kecamatan Patean, Kabupaten Kendal, kemarin.

Ketiga dosen FTP yaitu Elly Yuniarti Sani, Ika Fitriana, dan Rohadi.

Pelatihan yang dijalankan ketiganya yaitu pengemasan hasil olahan yang menggunakan buah dan sayuran.

Diketahui, kelompok tani yang beranggotakan ibu-ibu yang sehari-hari menangani komoditas sayuran dan buah-buahan dalam bentuk segar atau olahan menjadi mie kering, stik dan kudapan sesuai dengan karakteristik sifat fisiknya.

Elly Yuniarti Sani mengatakan, sayuran, buah-buahan, hasil ternak dan ikan termasuk komoditi pertanian dalam arti luas yang mudah rusak dan membusuk yang yang diakibatkan oleh mikroorganisme seperti jamur, bakteri dan yeast.

"Kerusakan akibat kekeringan, perubahan kimiawi dan biokimiawi yang berlanjut terjadi perubahan sifat fisik yang mengakibatkan kemunduran mutu," katanya, dalam keterangannya, Minggu (30/5/2021).

Baca juga: Membeludak, Jumlah Pasien Covid-19 Rujukan asal Kudus ke RS Semarang Terus Bertambah

Baca juga: Agar Pasien Pasien Covid-19 Tertangani, Bupati Kudus HM Hartopo Siapkan Dua Rumah Sakit Cadangan

Baca juga: Gerindra Temui PDIP Jateng di Tengah Isu Prabowo-Puan di Pilpres 2024, Benar akan Ada Koalisi?

Baca juga: Pengakuan Gadis SMP Pemeran Video Sini BO Dua Ratus Kepada Petugas: Seminggu Bisa Lima Orang Berbeda

Agar tidak rusak, katanya, sehingga diperlukan perlakuan awal sayuran dan buah-buahan sebelum pengolahan seperti pengaturan kelembaban udara selama transportasi dan distribusi sayuran dan buah-buahan.

"Di antaranya dengan pemakaian mesin-mesin selama pengolahan dan peralatan mekanis lainnya, perlakuan dan penanganan lepas panen sayuran dan buah-buahan selama pemanenan, penyimpanan suhu rendah, penyimpanan dengan udara terkendali, curing dan iradiasi serta mengurangi pemakaian bahan kimia," tambah Elly.

Kelompok wanita tani Ceria mempunyai unggulan produk mie pelagi yang mempunyai warna merah yang merupakan perpaduan dari buah naga, cabai dan tomat.

Serta warna hijau yang diperoleh dari caisin, daun kelor, bayam hijau. Dan warna kuning dari wortel.

Berkaitan dengan hal tersebut, tim dosen FTP, Ika Fitriana memberikan materi tentang kemasan untuk produk mie kering maupun olahan yang disajikan dalam bentuk matang, siap saji dan siap santap dalam bentuk goreng atau berkuah.

"Bentuk kemasan meliputi silinder, kotak, kubus maupun persegi panjang dan pipih, berbahan plastik, kemasan laminasi (alumunium foil, kertas serta plastik) baik sebagai kemasan primer, sekunder dan tertier serta kemasan yang berupa tas yang selaras dengan merek yang digunakan," ungkap Ika.

Detail produk dari mangkok dan tutup yang direkatkan terbuat dari kertas, plastik, kertas dilapisi plastik.

Yang memiliki kelebihan untuk mengemas makanan berkuah, makanan panas, makanan yang digoreng serta yang dapat dipanaskan dengan mikrowave.

"Ada beberapa jenis ketinggiannya tergantung kapasitas yang produk makanan tersebut. Pengemasan makan merupakan salah satu faktor yang penting dalam memasarkan suatu produk makanan yang berkaitan dengan nilai jual suatu produk juga dapat ditentukan dari kemasannya," paparnya.

Sementara, anggota tim lain, Rohadi, memberikan materi dasar-dasar yang digunakan untuk memilih kemasan yang tepat sesuai dengan komoditas dan produk makanan yang akan dikemas.

"Pelaku usaha bidang pangan harus memahami prinsip-prinsip agar tercapai tujuan pengemasan," katanya.

Prinsip-prinsip itu, pertama penguasaan karakteristik bahan yang hendak dikemas, kedua penguasaan karakteristik bahan pengemas, ketiga penguasaan prosedur atau tatacara pengemasan, keempat penguasaan tata kelola pasca barang terkemas.

Baca juga: Chord Kunci Gitar Tompi Tak Pernah Setengah Hati

Baca juga: Not Angka Lapang Dada Sheila on 7

"Pelaku usaha harus cerdas dalam mengenali produk dan memilih bahan pengemas yang tepat. Sukses pengemasan adalah bilamana konsumen terakhir menerima barang terkemas masih dalam kondisi layak mutu," tandasnya.

Masih menurut Rohadi, pengemas yang kuat serta permeabiltas rendah menggunakan plastik polipropilen dengan ketebalan 60-80 mikrometer serta mengkombinasi metode pemvakuman dan penyimpanan pada suhu rendah.

"Hal itu cukup efektif untuk memperpanjang umur simpan produk semi basah dan berminyak. Yang tidak kalah penting proses penyegelan kemasan yang baik dan tepat akan menjaga umur simpan produk menjadi lenih lama," pungkasnya. (*)

CaptionTim dosen FTP USM memberikan pelatihan pengemasan buah dan sayuran pada kelompok wanita tani Ceria di Patean, Kendal, kemarin. (*Ist

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved